Dosen Unesa Kembangkan Ruangan Fermentasi Modern bagi UMKM Produksi Tempe

- Editor

Rabu, 18 Desember 2024 - 16:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Dalam rangka mendukung produksi tempe yang lebih efisien dan berkualitas, tim pengabdian kepada masyarakat yang berasal dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang diketuai oleh Dr. Djoko Suwito, M.Pd., beranggotakan Dr. Rachmad Syarifuddin Hidayatullah, M.Pd., dan Ir. Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd..

Tim PKM Dosen Unesa tersebut telah mengembangkan ruangan fermentasi modern yang dilengkapi dengan pengatur suhu dan kelembapan udara. Teknologi ini dirancang untuk memastikan proses fermentasi tempe berlangsung secara optimal, menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dan konsisten.

Tempe, sebagai salah satu produk makanan tradisional Indonesia yang kaya akan gizi, membutuhkan proses fermentasi yang presisi untuk mencapai hasil yang maksimal. Namun, kendala dalam mengontrol suhu dan kelembapan sering kali menyebabkan hasil produksi yang tidak merata, terutama pada skala usaha kecil dan menengah.

Ruangan fermentasi yang dikembangkan ini dilengkapi dengan sistem otomatisasi untuk mengatur suhu dan kelembapan udara secara real-time. Sistem ini menjaga lingkungan fermentasi tetap stabil, sehingga pertumbuhan jamur tempe dapat berlangsung dengan baik.

“Teknologi ini sangat membantu kami. Sebelum ada ruangan fermentasi ini, kami sering menghadapi masalah pada musim hujan atau suhu yang terlalu panas, yang memengaruhi kualitas tempe. Sekarang, hasilnya lebih konsisten dan waktu fermentasi pun lebih terukur,” papar Poniran, salah satu pengusaha tempe di Primkopti Karya Mulya Sidoarjo.

Ketua tim pengabdian menjelaskan bahwa ruangan fermentasi ini juga dirancang dengan konsumsi energi yang efisien, sehingga cocok digunakan oleh pelaku usaha kecil.

“Inovasi ini adalah bentuk dukungan kami untuk memberdayakan pelaku UMKM tempe agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” ucap Djoko Suwito pada keterangannya. Rabu, (18/12/2024),

Ruangan Fermentasi Tempe memiliki spesifikasi dimensi 200 x 250 x 200 cm, pengatur suhu dan kelembapan otomatis. Invensi ini dapat memproduksi tempe dalam jumlah besar dengan kualitas dan cita rasa tempe yang baik. Invensi ini dapat bekerja secara otomatis karena dilengkapi Electronic Control Unit (ECU) untuk mengatur dan menyesuaikan suhu antara 27-37°C.

“Invensi ini menggunakan burner atau pemanas untuk menaikkan suhu ruangan dan Kipas untuk menurunkan suhu ruangan fermentasi. Untuk mengoptimalkan kelembapan, invensi ini dilengkapi dengan sprayer yang menyemprotkan cipratan air untuk meningkatkan kelembaban dan Exhaust Fan untuk mengurangi kelembapan,” ungkap Djoko.

Untuk daya yang diperlukan tentu saja menggunakan daya yang rendah yang cocok digunakan pada produksi skala kecil dan menengah. Desain Ruangan Fermentasi Tempe dibuat memiliki kapasitas yang besar dan wadah nampan yang terbuat dari stainless steel 304 yang telah terstandar sebagai food grade yang aman untuk bahan makanan dan tidak mengubah rasa dan gizi pada bahan makanan tersebut.

Selain implementasi teknologi, program ini juga mencakup pelatihan pengelolaan produksi dan pemasaran berbasis digital bagi para pelaku usaha. Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu meningkatkan kualitas produksi, tetapi juga memperluas akses pasar, termasuk ke pasar modern dan ekspor.

“Melalui inovasi ruangan fermentasi tempe ini, para pelaku UMKM di sektor pengolahan tempe kini lebih optimis menghadapi tantangan produksi dan pemasaran. Teknologi ini diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai wilayah Indonesia untuk mendukung keberlanjutan salah satu warisan kuliner nusantara,” tutup Djoko. (ari)

Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com

Berita Terkait

Pengamat Energi Sebut Larangan Pengecer Penjual LPG 3 kg Matikan Usaha Akar Rumput
Dosen Unesa Latih Keterampilan Pengolahan Bakpia Kukus bagi Masyarakat Pandean Madiun
Perkuat Sinergi Sektor Jasa Keuangan, OJK Kediri Gelar Pertemuan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan
Dukung OPOP Expo 2024, UUS Bank Jatim Salurkan KUR Syariah
Lama Fakum, Threefive Coffee Kembali Hadir dan Siap Bersaing Di Dunia F & B Dengan Nuansa Sky Blue
Pilihan Obat Sakit Pinggang yang Ampuh: Alami dan Medis
Bisnis  Bucket Bawa Rezeki, Pasangan Kreatif ini Hasilkan Cuan dari Hobi
Bank Jatim Teken Shareholder Agreement dengan Pemprov Lampung dan Bank Lampung

Berita Terkait

Senin, 3 Februari 2025 - 08:24 WIB

Pengamat Energi Sebut Larangan Pengecer Penjual LPG 3 kg Matikan Usaha Akar Rumput

Rabu, 18 Desember 2024 - 16:56 WIB

Dosen Unesa Kembangkan Ruangan Fermentasi Modern bagi UMKM Produksi Tempe

Selasa, 17 Desember 2024 - 18:30 WIB

Dosen Unesa Latih Keterampilan Pengolahan Bakpia Kukus bagi Masyarakat Pandean Madiun

Selasa, 10 Desember 2024 - 20:00 WIB

Perkuat Sinergi Sektor Jasa Keuangan, OJK Kediri Gelar Pertemuan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan

Jumat, 6 Desember 2024 - 02:30 WIB

Dukung OPOP Expo 2024, UUS Bank Jatim Salurkan KUR Syariah

Minggu, 17 November 2024 - 08:44 WIB

Lama Fakum, Threefive Coffee Kembali Hadir dan Siap Bersaing Di Dunia F & B Dengan Nuansa Sky Blue

Sabtu, 16 November 2024 - 11:30 WIB

Pilihan Obat Sakit Pinggang yang Ampuh: Alami dan Medis

Senin, 11 November 2024 - 10:21 WIB

Bisnis  Bucket Bawa Rezeki, Pasangan Kreatif ini Hasilkan Cuan dari Hobi

KANAL TERKINI

KANAL NASIONAL

BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi 8-9 Februari

Sabtu, 8 Feb 2025 - 12:08 WIB

KANAL NASIONAL

Ketua Umum SMSI Temui Mensos Bahas Sinergi dalam Peringatan HPN 2025

Sabtu, 8 Feb 2025 - 10:35 WIB