Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 17 Januari 2025

- Editor

Jumat, 17 Januari 2025 - 11:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Sejumlah wilayah di tanah air masih menghadapi dampak signifikan bencana hidrometeologi basah. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menerima update laporan kejadian bencana signifikan banjir, banjir rob hingga pemutahiran penanganan dampak erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat.

Gunung Ibu teramati masih terus erupsi dengan variasi ketinggian kolom 400 sampai 1.500 meter dari atas kawah. Adapun letusan tertinggi 1.500 m terjadi pada Kamis (16/1) pukul 15:44 WIT. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.

Pemerintah setempat telah menyiapkan lima (5) titik pengungsian yang siap digunakan untuk menampung hingga 3.000 pengungsi. Hingga Kamis sore terdapat 182 jiwa yang mengungsi di pengungsian tersebut.

Sementara itu, laporan kejadian banjir yang masih menggenang hingga Kamis (16/1) malam, yakni banjir di Kabupaten Kampar, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Majalengka.

Banjir di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau sejak Selasa (14/1) menggenang di empat (4) desa, yakni Desa Sahilan Darussalam, Gunung Sahilan, dan Subarak di Kecamatan Gunung Sahilan, serta Desa Mentulik di Kecamatan Kampar Kiri Hilir. Tercatat total sebanyak 424 rumah warga terdampak banjir di dua kecamatan tersebut. Petugas masih berjaga karena ketinggian air fluktuatif, intensitas hujan masih cukup tinggi yang dapat mengakibatkan luapan air terjadi kembali.

Wilayah Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan masih tergenang banjir hingga tadi malam. Wilayah yang terdampak antara lain Kecamatan Cintapuri Darussalam (1.071 KK), Gambut (14 KK), Sungai Tabuk (150 KK), dan Astambul yang masih dalam pendataan. Selain itu sebanyak total 45 fasilitas umum, tempat ibadah, fasilitas pendidikan, kesehatan hingga kantor desa juga terdampak.

Kemudian wilayah terakhir yang masih tergenang banjir adalah Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Majalengka melaporkan pada Kamis (16/1) pagi, air kembali meluap dengan tinggi muka air (TMA) hingga 60 cm. Tercatat 51 rumah warga dan 235 hektar sawah terendam banjir serta 5 titik tanggul jebol. Petugas di lapangan fokus pada penanggulangan tanggul jebol dan pendataan korban terdampak.

Sementara itu beberapa wilayah telah memutakhirkan laporan terkininya bahwa banjir di wilayahnya telah surut, yakni BPBD Kab. Pekalongan, BPBD Kab. Subang, BPPD Kab. Deli Serdang, BPBD Kab. Brebes, BPBD Kota Medan, BPBD Kab. Pidie, serta BPBD Kab. Cilacap.

Meski banjir telah surut, BNPB terus mengimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk selalu waspada terhadap potensi banjir susulan dan penyakit yang dapat menyerang warga pasca banjir. Kepada masyarakat di wilayah rawan bencana, agar mempersiapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air, pakaian, serta obat-obatan. Ikuti arahan petugas yang berada di lapangan dan pastikan keselamatan diri dan keluarga tetap menjadi prioritas. Hindari penyebaran informasi tidak jelas dan pastikan sumber informasi berasal dari pihak yang terpercaya.

Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com

Berita Terkait

BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi 8-9 Februari
Pengamat Yusak Farchan : Prabowo Jangan Ragu Reshuffle Menteri yang Tidak Sejalan Demi Kepentingan Masyarakat
Ketua Umum SMSI Temui Mensos Bahas Sinergi dalam Peringatan HPN 2025
Kejagung Tahan Dirjen Anggaran Kemenkeu Terkait Dugaan Korupsi Jiwasraya
Resmi Berbadan Hukum, Wamenkum Sebut Keberadaan Iwakum Penting
Rugikan Negara, Kementerian ESDM Keluarkan Aturan Baru Untuk Batu Bara di Indonesia agar Tidak Dijual Murah
BaraNusa Dukung Prabowo Reshufle Kabinet, Ada Nama Bahlil Hingga Kapolri Sigit
Polemik Kebijakan Gas 3 LPG, Prabowo Stop Kebijakan Bahlil yang Menyengsarakan Masyarakat

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:08 WIB

BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi 8-9 Februari

Sabtu, 8 Februari 2025 - 11:09 WIB

Pengamat Yusak Farchan : Prabowo Jangan Ragu Reshuffle Menteri yang Tidak Sejalan Demi Kepentingan Masyarakat

Sabtu, 8 Februari 2025 - 10:35 WIB

Ketua Umum SMSI Temui Mensos Bahas Sinergi dalam Peringatan HPN 2025

Sabtu, 8 Februari 2025 - 04:08 WIB

Kejagung Tahan Dirjen Anggaran Kemenkeu Terkait Dugaan Korupsi Jiwasraya

Jumat, 7 Februari 2025 - 19:22 WIB

Resmi Berbadan Hukum, Wamenkum Sebut Keberadaan Iwakum Penting

Jumat, 7 Februari 2025 - 13:13 WIB

Rugikan Negara, Kementerian ESDM Keluarkan Aturan Baru Untuk Batu Bara di Indonesia agar Tidak Dijual Murah

Jumat, 7 Februari 2025 - 11:02 WIB

BaraNusa Dukung Prabowo Reshufle Kabinet, Ada Nama Bahlil Hingga Kapolri Sigit

Jumat, 7 Februari 2025 - 10:58 WIB

Polemik Kebijakan Gas 3 LPG, Prabowo Stop Kebijakan Bahlil yang Menyengsarakan Masyarakat

KANAL TERKINI

KANAL MILITER

Kasad Ingatkan Prajurit untuk Konsisten dan Fokus pada Pengabdian

Sabtu, 8 Feb 2025 - 22:22 WIB