SMAN Kawedanan Magetan Bantah Ada Pungutan Iuran HUT Sekolah

SMAN Kawedanan Magetan Bantah Ada Pungutan Iuran HUT Sekolah

MAGETAN, KANALINDONESIA.COM: Kabar adanya pungutan kepada siswa saat peringatan HUT sekolah masih sering muncul. Seperti yang terjadi di SMA Negeri Kawedanan Magetan. Kasek SMAN Kawedanan, Dasar Daminto, membantah adanya isu pungutan yang beredar di masyarakat. Terkait kegiatan hari ulang tahun sekolah dan pembagian kartu ujian.

Ia membantah keras kabar adanya pungutan hingga Rp 400 ribu kepada siswa untuk kegiatan HUT sekolah.

“Jika ada tarikan dana HUT sebesar Rp 400 ribu itu adalah hoaks alias kebohongan publik,” tegasnya.

Dasar menambahkan, isu yang menyebut adanya kaitan antara iuran HUT dan pembagian kartu ujian juga tidak benar. Menurutnya, ujian tengah semester telah dilaksanakan sebelumnya dan seluruh siswa tetap mendapat kartu ujian tanpa biaya.

“Jika ada info, bagi yang tidak membayar iuran HUT, kartu ujian tidak diberikan itu adalah fitnah. Logika berfikirnya sudah terbalik,” ujarnya.

Dilanjutkan Dasar Daminto, kegiatan jalan santai yang menjadi bagian dari rangkaian HUT sekolah tidak dibiayai dari pungutan siswa. Tetapi berasal dari sponsor serta donasi para guru dan tenaga kependidikan. Setiap guru turut menyumbang tiga hadiah hiburan sebagai bentuk partisipasi dalam kegiatan tersebut.

Juga soal pagelaran wayang kulit, ia menegaskan bahwa acara tersebut bukanlah pertunjukan dengan dalang profesional dari luar daerah. Seluruh pengisi acara, mulai dari dalang, sinden, hingga penabuh gamelan, merupakan siswa SMA Negeri Kawedanan sendiri.

” Kita wayangan juga tidak nanggap dalang kondang dari luar yang mahal. Tetapi, dalang, sinden, penabuh gamelan, semua dari siswa. Semua pembiayaan dari sponsor. Ini merupakan bentuk apresiasi sekolah kepada murid yang punya bakat dan minat di bidang seni,” terangnya.

Sementara untuk kegiatan dzikir dan Maulidurrasul, pendanaan diperoleh dari amplop kirim doa yang dikumpulkan secara sukarela oleh guru dan tenaga kependidikan. Acara tersebut dihadiri oleh guru, siswa, orang tua, dan sejumlah undangan tanpa pungutan biaya bagi siswa.

Pihak sekolah berharap masyarakat tidak mudah mempercayai kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tetap mengedepankan klarifikasi langsung dari sumber resmi, harapnya.
(Arif_Kanalindonesia)