Ketua LSM FPSR : Itu Fasum Pak, Wargamu Sakit Keras, Butuh Pertolongan
GRESIK, KANLINDONESIA.COM: Nasip malang menimpa Siti Asia, warga Desa Mulung, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jatim. Keluarga wanita paruh baya ini harus bersusah payah sewa mobil untuk membawa ke Rumah Sakit Siti Khadijah, Sepanjang, Sidoarjo. Usai Siti mengalami kecelakaan lalulintas pada Rabu (13/04/2022) beberapa waktu lalu.
Padahal, di desanya sudah tersedia mobil Siaga Desa, yang bilamana sewaktu – waktu dibutuhkan untuk kerperluan urgent.
Tapi saat dibutuhkan warga untuk pergi ke Rumah Sakit, Pemerintah Desa setempat terkesan mempersulit untuk meminjamkan, entah apa alasannya? Alhasil, korban telat dalam penanganan di RS Siti Khodijah Sidoarjo.
Keluarga Siti pun geram dengan tindakan Pemerintah Desa setempat. Kepada awak media, suami Siti, Suasin sangat menyayangkan pelayanan Pemdes Mulung, Jum’at (15/04/2022).
“Saya pinjam mobil itu bukan untuk rekreasi, tapi untuk istri saya yang sedang membutuhkan pertolongan pertama dari RS, kok dipersulit, apa karena kami ini warga tidak mampu, sehingga dipandang sebelah mata, oleh desa,” Keluh Sausin
“Akibatnya telat mas, mendapatkan penanganan karena tidak ada mobil untuk rujuk ke rumah sakit, istri saya mengalami gegar otak,” katanya.
Dari buruknya pelayanan desa setempat, ketua LSM Front Pembela Suara Rakyat (FPSR) , Aris Gunawan mengatakan merasa prihatin, karena mobil siaga memang diperuntukan untuk kepentingan umum dan semua warga desa setempat berhak meminjam mobil siaga desa tersebut.
“Saya sangat prihatin dan sangat kecewa atas perlakuan Kepala Desa Mulung, Kecamatan Driyorejo yang tidak mau meminjamkan mobil siaga desa tersebut. Padahal saat itu warganya kecelakaan dan butuh pertolongan,” ucapnya.
Aris menyatakan, seharusnya pemerintah desa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Apalagi, saat itu korban ( Siti Asia ) dalam kondisi kritis dan butuh pertolongan cepat.
Menurut Aris, mobil siaga itu dibeli dari anggaran dana desa dan seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat desa. Bukan hanya untuk operasional perangkat maupun kepala desa.
“Mobil itu bukan untuk pamer atau untuk kepentingan jalan-jalan kepala desa dan perangkat, tapi digunakan untuk kepentingan masyarakat,” tegas Aris.
Atas peristiwa ini, Aris berjanji akan mengawal dan membuat laporan ke pihak terkait atas adanya dugaan penguasaan mobil siaga Desa Mulung Driyorejo.
“Apabila pihak kepala desa masih menggunakan kendaraan siaga tersebut untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan masyarakat. Kami pastikan akan buat laporan ke pihak terkait,” pungkasnya.(Irwan)