Menu

Mode Gelap
Kambing Guling Khas Timur Tengah Ala MaxOne Hotel Dharmahusada Jadi Menu Favorit Kaum Milenial Saat Bukber 5 Pelaku Curanmor Diringkus Anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Selama Sepuluh Hari Kejari Surabaya dan JPN Terima Penghargaan dari Unair Masjid Al Jabbar Polsek Tegalsari Diresmikan, Kapolda Jatim: wujud pembangunan mentalitas dan moralitas yang baik Polda Jatim Musnahkan Narkoba dan Miras Jelang Ramadhan

Kanal Health · 4 Mar 2023 16:34 WIB

Wabah Leptospirosis di Pacitan dan Tulunggagung Mendapat Perhatian Anggota DPRD Jatim Diana Sasa


 Wabah Leptospirosis di Pacitan dan Tulunggagung Mendapat Perhatian Anggota DPRD Jatim Diana Sasa Perbesar

SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Pemberitaan media atas kejadian infeksi leptospirosis di Kabupaten Tulungagung dan Pacitan mendapat atensi dari anggota Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur Diana Sasa.

Diana menyampaikan telah berkoordinasi dengan Puskesmas dan Pemangku kepentingan di Kecamatan Nawangan, Pacitan.

“Kebetulan Nawangan adalah kampung halaman saya. Meski saya tidak tinggal di sana, tapi orang tua dan saudara masih banyak di sana. Saya sudah langsung berkoordinasi dengan Puskesmas dan Kecamatan tentang pemberitaan di media terkait pasien leptospirosis yang dikabarkan hingga meninggal dunia,” ucap perempuan legislator PDIP itu.

Dijelaskan Diana,  dari hasil koordinasinya memang dibenarkan ada pasien yang meninggal 3 orang, 88 suspect, dan 24 terkonfirmasi. Sebagian besar pasien sudah kembali ke rumah, sisa 2 orang masih dirawat di RSUD dan 1 orang di RS Swasta.

“Faktor cuaca bulan Januari hingga Februari ini memang sangat mempengaruhi, curah hujan sedang tinggi, kondisi lembab dan banyak genangan air. Hama tikus kemudian banyak meninggalkan urin yang mencemari area persawahan. Rata-rata pasien adalah petani yang bekerja di sawah. Mereka tidak memakai pelindung kaki dan ada luka di kakinya, sehingga rawan terkena infeksi,” urai Diana lagi.

Perempuan yang juga dikenal sebagai aktivis ini menyarankan agar para petani mewaspadai ancaman penyakit infeksi ini dengan menggunakan pelindung kaki saat bekerja di sawah.

“Jangan lupa untuk membersihkan badan dengan sabun setelah beraktivitas di sawah, karena sabun dapat mematikan kuman. Jika mendapati gejala demam mendadak yang disertai linu di betis sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.

Diana juga berkoordinasi dengan OPD di Provinsi mengenai mitigasi wabah. Pemprov Jatim sudah langsung turun ke lapangan dan melakukan mitigasi.

“Seharusnya Dinas Kesehatan lebih gerak cepat lagi dalam melakukan sosialisasi pencegahan, karena masyarakat awam terhadap penyakit ini. Edukasi sangat dibutuhkan. Ini era digital yang harusnya sosialisasi bisa lebih cepat dan masif. Tenaga kesehatan dan armada ambulan untuk puskemas juga sebaiknya ditambah karena Nawangan itu 50km dari Pacitan kota dan Ponorogo, dengan medan yang cukup berkelok-kelok. Kalau merujuk pasien jauh. Tenaga medisnya juga terbatas. Saya harap Gubernur memberi atensi khusus agar penyakit ini tidak merebak di daerah lain mengingat curah hujan sedang tinggi dan rawan penyakit infeksi,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Best Western Papilio Hotel Ajak Masyarakat Surabaya Nikmati Kuliner Berbagai Daerah di Indonesia

26 Maret 2023 - 03:50 WIB

Wahana Bermain Dibalik Bazar Takjil Pemkab Pamekasan Mendadak Dibongkar

25 Maret 2023 - 23:11 WIB

Bupati Ponorogo dari Berdiri sampai Sekarang, 41 Orang 526 Tahun

25 Maret 2023 - 17:18 WIB

foto: menaramadinah.com

BI Jatim Satu-satunya Kaperwil Tukar Uang Baru dengan Cara Drive Thru, Ada 500 Titik

25 Maret 2023 - 16:00 WIB

Kick Off Penukaran Uang Baru secara drive thru di Gedung Kaperwil Bank Indonesia Jawa Timur

Diduga Sopir Ngantuk, Mobil Kijang Innova Seruduk Pohon Disisi Jalan Hingga Ringsek

25 Maret 2023 - 15:13 WIB

Tiket KA Lebaran Masih Tersedia, KAI Berkomitmen Jual Tiket dengan Transparan

25 Maret 2023 - 13:34 WIB

Trending di Kanal Jatim