PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Bupati Sugiri Sancoko berkomitmen Ponorogo bebas pasung dengan melakukan proses pembebasan para ODGJ dari pasungan. Para ODGJ yang terdata di Dinas Kesehatan tersebut setelah dibebaskan terus dilakukan pengobatan dan upaya penyembuhan secara medis, Jumat (28/5/2021).
Kang Giri melepaskan seorang ODGJ yang bernama Edi Rohmat (39) warga Dukuh Wotan, RT 01/ RW 02, Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Ponorogo dari rantai yang telah memasungnya selama 15 tahun.
Ada 15 warga ODGJ di Ponorogo yang saat ini dalam keadaan terpasung dan ditargetkan bebas semuanya awal bulan Juni 2021 ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada sekitar 15 orang, sudah kami mulai beberapa hari lalu. Mudah-mudahan bulan Juni sudah tuntas tidak ada lagi pasung. Kita ini menunjukkan bahwa negara hadir untuk wargannya. Kita ingin membantu kesembuhan mereka dan kesejahteraannya. Tolong kepada warga sekitar dan semuanya jangan dikucilkan dan jangan dicibir. Ayo kita bantu bersama -sama,” terang Sugiri.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai melepas pasung salah satu warganya tersebut, meminta masyarakat apabila menemui atau memiliki kerabat yang dipasung agar tidak ragu untuk melaporkannya agar segera mendapatkan penanganan.
Sementara itu Parmi orang tua Edi tak kuasa menahan rasa harunya saat putra kesayangannya terbebas dari belenggu pasung. Ia mengaku telah menempuh berbagai cara untuk menyembuhkan anak keduannya tersebut. Berbagai rumah sakit jiwa baik Solo, Surabaya dan Nganjuk sudah didatanginnya . bahkan harta bendanya habis untuk mengobatkan anaknya ini.
“Asal kulo usaha mboten kirang -kirang. Mugi-mugi sageto tuntas. 15 tahun ngrawat kiyambak. Rumah sakit pundi-pundi pun kulo lampahi ( usaha saya tidak kurang, semoga ini semua segera tuntas. 15 tahun saya merawat sendiri. Rumah sakit manapun sudah saya jalani,” ungkap Parmi dalam bahasa Jawa .
Parmi bercerita anak laki-lakinya tak memiliki riwayat aneh sejak kecil bahkan secara keturunan tidak ada. Hanya saja kejanggalan mulai terjadi sepulangnya merantau kerja sebagai TKI di Malaysia pasca lulus SMA. Setahun bekerja di Malaysia, Edi mengalami kebingungan dan kerisauan dan akhirnya seperti sekarang .
Diinformasikan, lepas pasung merupakan salah satu program dalam Program 99 hari kerja pasangan Bupati-Wabup Ponorogo Sugiri Sancoko-Lisdyarita. Program ini selain kemanuaisaan juga sebagai wujud kesetaraan dan hak yang sama bagi semua warga.
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com