PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Sejumlah tenaga kesehatan Kabupaten Ponorogo diketahui terpapar virus korona.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo penambahan orang yang terkonfirmasi positif korona terjadi sejak 10 Juni 2021 ada penambahan 8 kasus.
Data awal pada 9 Juni 2021 jumlah kasus terkonfirmasi positif korona hanya 94 orang namun sejak tanggal 10 mengalami trend kenaikan.
Pada tanggal 11 Juni 2021 jumlahnya bertambah lagi, total menjadi 108 kasus , kemudian pada tanggal 14 Juni 2021 total ada 110 kasus.
Paparan kasus terkonfirmasi posistif korona diantaranya di Puskesmas Jambon . Hal tersebut disampaikan Sekdakab Ponorogo Agus Pramono saat menerima tamu dari Panitia Imlek, Pengusaha NKRI, Yayasan Buddha Tzu Chi, Persatuan Umat Budha Indonesia, Persatuan Tionghoa dan Paguyuban Islam Tionghoa Indonesia di Pringgitan, Senin (14/06/2021).
Para tamu ini memberikan bantuan 35 ton beras dan 70.000 masker bagi warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Ponorogo.
Agus Pramono menyampaikan mengapresiasi bantuan beras dan masker yang diberikan tersebut. Bantuan yang diberikan menunjukkan dan meneladankan kepedulian kepada sesama dan gotong royong dalam menghadapi pandemi covid-19 ini.
Agus Pramono juga menyampaikan perkembangan terkini terkait kasus covid-19 di Ponorogo per tanggal 14 Juni yang mencapai 110 kasus.
Tenaga kesehatan menjadi salah satu klutser yang menambah jumlah kasus terkonfirmasi posistif korona di Ponorogo.
Kondisi belasan tenaga kesehatan ini tidak bergejala namun hasil swabnya menunjukkan hasil posistif . Sehingga mereka harus menjalani isolasi mandiri . Diharapkan 8-10 hari ke depan mereka sudah negatif.
“Dengan kejadian ini, saya berharap kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kehati-hatiannya dan tetap mentaati protokol kesehatan terutama 5 M. Jangan sampai peristiwa di Madiun terjadi di Ponorogo, “terang Agus Pramono.
Sekda juga meminta kepada masyarakat Ponorogo untuk meningkatkan kepedulian dan rasa gotong royong. Karena Pandemi Covid-19 ini akan bisa dihadapi bersama dengan cara saling peduli dan gotong royong.
“Peduli dan gotong royong ini tidak perlu jauh- jauh berfikirnya. Apa yang bisa kita lakukan sekarang, kita lakukan semampu kita saja, “kata Agus Pramono.
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com