PEGANDON – KanalIndonesia.com
SMAN 1 Pegandon merupakan salah satu sekolah percontohan di Kabupaten Kendal yang terpilih menjadi Sekolah Penggerak.
Sesuai dengan Surat Keputusan Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dengan nomor 6555/C/HK.00/2021 tentang penetapan satuan Pendidik Pelaksana Program Sekolah Penggerak.
Kepala sekolah SMAN 1 Pegandon Norhadi mengatakan, untuk menjadi sekolah penggerak itu ada pengumuman dari pusat bahwasanya akan ada program sekolah penggerak di tahun 2021.
Kemudian para kepala sekolah dimintai untuk mendaftarkan diri sebagai sekolah penggerak, untuk tahap pertama SMAN 1 Pegandon lolos administrasi.
“Alhamdulillah SMAN 1 Pegandon lolos dan terpilih menjadi Sekolah Penggerak dari jumlah sekolah pendaftar 2,500 sekolah se Indonesia,”kata Kepala sekolah Norhadi, Sabtu (19/6/2021).
Dikatakannya, dengan adanya kepercayaan dari pemerintah kepada SMAN 1 Pegandon untuk menjadi sekolah penggerak tentunya membuka wawasan baru dan membuka harapan baru bagi masyarakat Pegandon.
“Dengan sekolah penggerak ini Insyaallah bakal menjadi perubahan besar bagi SMAN 1 Pegandon, tentunya masyarakat dapat melihat perubahan Pegandon yang dulu, yang sekarang dan kedepannya,”tegas Norhadi.
Norhadi menambahkan, sekolah penggerak salah satu program pemerintah yang diharapkan memaksimalkan pendidikan yang mengerti tentang anak, sekolah penggerak ini berpusat kepada murid sehingga murid dapat terbentuk profil pelajar Pancasila.
“Kendal yang terpilih menjadi sekolah penggerak yaitu SMAN 1 Pegandon, SMAN 1 Boja dan SMAN 1 Singorojo. Untuk mewujudkan Sekolah Penggerak tersebut, nantinya Guru akan melakukan asesmen dengan melihat Bakat, Minat dan Kemampuan siswa karena hal tersebut menjadi dasar untuk menentukan arah siswa,”katanya.
Kepala sekolah SMAN 1 Pegandon berpesan kepada orang tua siswa, program Sekolah Penggerak ini benar-benar memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar lebih banyak, karena berkolaborasi dengan mapel lainnya, sehingga dapat menghasilkan produk siswa yang baik.
“Anak-anak akan mengalami pembelajaran yang berbeda ketika masih duduk di SMP. Nantinya di SMA juga bakal dilakukan sebagai Sekolah Penggerak dengan menggunakan materi vokasi yaitu keterampilan seperti apa yang diajarkan di SMK,”terangnya.
Norhadi menjelaskan, Sekolah Penggerak mata pelajarannya sedikit berbeda dengan kurikulum 2013. Kalau kurikulum 2013 itu peminatan IPA, MIPA dan IPS dan diberikan untuk kelas X , sedangkan untuk Sekolah Penggerak se Indonesia ini untuk peminatan penjurusan akan dilakukan di kelas XI.
“Jadi nanti di kelas X itu masuk kategori umum semua kelas, sedangkan Sekolah Penggerak melalui asesmen untuk kelas X baru akan diarahkan kemana yang cocok sesuai bakat dan kemampuan siswa,”pungkasnya.(Eko)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com