PON XX Papua akan terapkan Prokes ketat


Ketua Umum KONI Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menegaskan penyelenggaraan PON XX Papua menerapkan prokes ketat.
JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Letjen TNI (Pur) Marciano Norman menegaskan, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat, baik itu bagi calon peserta dari masing-masing provinsi maupun pihak tuan rumah.
“Perintah Presiden tentunya di masa pendami ini bahwa Prokes secara ketat harus diterapkan. Untuk tuan rumah dalam hal ini tidak hanya atletnya semata tapi juga penonton dan masyarakat yang tinggal di sekitar vanue. Disamping petugas-petugas yang harus sudah harus divaksin,” kata Marciano Norman dalam acara diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang digelar secara virtual bertajuk bertajuk “Papua Siap Gelar PON XX
2021” pada Rabu (14/7/2021).
Pada kesempatan tersebut, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini juga menegaskan jika atlet dan official dari 33
provinsi yang ikut serta diwajibkan telah melakukan vaksinasi. “Mengapa ini dilakukan? karena kita ingin kontingen yang datang ke papua telah memenuhi standar kesehatan,” katanya.
Namun begitu Marciano mengungkapkan pihaknya masih akan menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden RI apakah penyelenggaaraan PON XX boleh dihadiri maksimal oleh penonton atau hanya sebagian dari kapasitas venue.
“Bapak Presiden akan menentukan itu setelah mendengarkan saran-saran dari pihak terkait baik dari Satgas Covid-19, kepolisian, jajaran TNI dan tentunya dari kepala daerah setempat,” katanya.
Namun begitu Marciano mengungkapkan pihaknya masih akan menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden RI apakah penyelenggaaraan PON XX boleh dihadiri maksimal oleh penonton atau hanya sebagian dari kapasitas venue.
“Bapak Presiden akan menentukan itu setelah mendengarkan saran-saran dari pihak terkait baik dari Satgas Covid-19, kepolisian, jajaran TNI dan tentunya dari kepala daerah setempat,” katanya.
Sementara itu terkait pembangunan fasilitas yang dilakukan dan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, telah selesai. Maka itu saat ini yang diprioritaskan adalah pembangunan tempat atau akomodasi yang diperuntukkan untuk menampung atlet dan official.
Misalnya saat ini telah dibangun beberapa unit rumah susun. Kemudian juga pembangunan fasilitas-fasilitas di daerah yang digunakan oleh peserta dan official baik itu kepunyaan pemerintah daerah setempat, Kepolisian Daerah, dan juga kepunyaan Kodam setempat.
“Saat ini sedang dilakukan renovasi-renovasi agar fasilitas itu setidaknya mendekati atau setingkat dengan hotel bintang tiga,” ujar Marciano.
Marciano mengakui pembangunan Infrasturktur pendukung yang paling besar memang dilakukan di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, karena memang di kedua wilayah ini menjadi pusat kegitan.
Atlet yang datang ada sekitar 6.300 dan untuk official ada sekitar 3.000, pendukung
acara sekitar 9000 orang. Sehingga khususnya untuk atlet dan official ini dikatakan Marciano yang harus menjadi perhatian.
“Kalau di Merauke saya yakin pak bupati juga telah menyiapkan dengan sebaik-
baiknya, di Mimika juga seperti itu,” katanya.
Pemerintah daerah setempat ditambahkannya juga mendapatkan dukungan kendaraan atau bis untuk transportasi selama kegiatan PON ini dari pemerintah pusat dalam hal ini
Kementerian Perhubungan. Ada 430 unit yang nanti akan didistribusikan ke seluruh
daerah penyelenggaraan.
Pada kesempata ini Marciano juga menegaskan jika secara umum penyelenggaraan PON XX Papua, telah 93 persen siap. Baik itu penyelanggara maupun kesiapan vanue pertandingan.
“Ada satu venue terakhir yang memang belum rampung, namun akan selesai pada akhir bulan September mendatang,” pungkasnya. @Rudi