Kecewa Wacana Pengeboran Migas, Warga Gelar Aksi Tabur Bunga Sambut HUT RI Ke-76

Kecewa Wacana Pengeboran Migas, Warga Gelar Aksi Tabur Bunga Sambut HUT RI Ke-76
Aksi tabur bunga di Pesisir Pantai Jumiang yang dilakukan oleh Warga dan Pemuda Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupatan Pamekasan, Sebagai bentuk kekecewaannya kepada Pemerintah atas adanya wacana pengeboran Minyak dan Gas Bumi di Perairan Laut Desa setempat, Selasa (17/08/2021).

PAMEKASAN,KANALINDONESIA.COM
Lantaran kecewa dengan adanya Wacana Pengeboran Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Perairan Kecamatan Pademawu oleh PT Medco Energy, Sejumlah Warga dan Pemuda Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menyambut Perayaan HUT RI ke 76 dengan cara menggelar aksi tabur bunga di perairan pesisir Pantai Jumiang, Desa Setempat.

Kordinator aksi Mohammad Rohim mengatakan, bahwa jika pengeboran migas di perairan setemat resmi dilakukan maka akan berdampak hancurnya ekosistem serta akan mematikan mata pencaharian masyarakat setempat.

“Krisis ekologis itu pasti akan sangat nyata apabila pengeboran itu dilakukan, dan bahkan kami merasa tidak merdeka seutuhnya, saat ancaman kiamat iklim semakin nyata jika pengeboran itu betul-betul terjadi di Perairan Pademawu,” kata Mohammad Rohim, Kordinator aksi, selasa (17/08/2021).

Rohim meminta, pemberi izin tidak serta merta memberi kelonggaran. Pasalnya, Pemerintah perlu mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, dan ruang hidup untuk masyarakat, serta lingkungan hidup dareah setempat.

Dampak besar yang paling dikwatirkannya juga, yakni prihal nasib masyarakat sekitar yang kehidupannya bergantung kepada hasil kekayaan laut di daerah perairan setempat yang diwacanakan akan dilakukan ekploitasi migas.

“Saya yakin dampaknya sangat besar bagi Masyarakat pesisir pantai Desa Tanjung, yang mata pencahariannya untuk memenuhi biaya hidupnya itu hanya bergantung dari hasil laut. Yakni, menangkap ikan maupun membudidaya rumput laut,” Imbuhnya.

Ia menyebut, jika pengeboran Migas dilanjut, maka secara perlahan masyarakat Kecamatan Pademawu pada umumnya, dan Warga Desa Tanjung pada khususnya akan dibunuh secara perlahan oleh Pemerintah.

“Mari buka mata dan hati supaya kemerdekaan benar-benar dirasakan oleh masyarakat kecil,” pungkasnya.(Nang/Red).