Ini Cara Kemenkes Cegah Stunting

- Editor

Senin, 4 April 2022 - 23:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Stunting atau gizi buruk masih menjadi masalah bagi negeri ini. Pemerintah terus berkomitmen membebaskan generasi muda Indonesia dari stunting. Ditargetkan angka prevalensi stunting dapat ditekan dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persen pada 2024.

Untuk mencapai target besar tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan berbagai upaya dalam menangani stunting ini. Cara tersebut antara lain dengan melakukan intervensi sebelum dan sesudah kelahiran. Hal ini sebagai langkah strategis pencegahan dan mengatasi stunting.

“Untuk sebelum lahir, kita mengedukasi para remaja terkait bagaimana mengkonsumi makanan yang bergizi dan menghindari makanan tinggi lemak
sehingga tidak menyebabkan obesitas,” kata Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes Erna Mulati dalam diskusi online yang digelar FMB9 bertema “Percepatan Pencegahan Stunting”, di Jakarta, Senin (4/4/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, terang Erna, pihaknya juga meminta kepada para remaja putri berusia 12 hingga 17 tahun agar mengkonsumi tablet penambah darah (PTD) dan dipastikan mereka meminumnya satu minggu sekali agar tidak menderita anemia.

“Kemudian untuk remaja putri di kelas 7 hingga kelas 10, kita melakukan
screening pada mereka untuk mengetahui apakah mereka mengalami anemia atau tidak. Sehingga dilakukan tata laksana dan mencari faktor penyebab anemia itu apa,” bebernya.

Berikutnya, Erna menambahkan, pihaknya juga melakukan penguatan
pelayanan antenatal care yang diberikan untuk ibu hamil, yang tadinya empat kali menjadi enam kali. Hal ini tertuang dalam Permenkes yang diterbitkan pada 2021.

Baca Juga :  Budayakan Peredaran Rokok Legal, Satpol-PP Pamekasan Gencar Sosialisasi Menyasar Toko Lokal Di Pelosok Desa

“Pada tahun 2021, sudah keluar Permenkes yang mengatur peningkatan
pelayanan antenatal diberikan kepada semua ibu hamil yang tadinya 4 kali menjadi enam kali,” kata Erna.

Pelayanan antenatal ini, jelas Erna, pertama dilakukan oleh dokter untuk mencari faktor resiko kehamilan pada semua ibu hamil. Kemudian pada
trimester ketiga hingga sebulan sebelum perkiraan lahir untuk mencari faktor resiko persalinan.

“Dari pemeriksaan dokter ini juga akan diketahui dengan menggunakan
Ultrasonografi (USG) dilihat apakah ada gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada janin yang dikandung ibu. Sehingga diintervensi sedini mungkin,” tuturnya.

Selain itu, Erna berharap, para ibu hamil mengkonsumi tablet penambah darah (PTD) selama kehamilannya minimal 90 kali. Pihaknya, kata Erna, juga menyiapkan aplikasi untuk pencatatan dan pelaporan untuk memantau apakah si ibu meminum atau tidak.

“Kemudian pemberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dengan kurang energi kronis yang jumlahnya berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 ada sekitar 17,3 persen,” ungkap Erna.

Erna menyampaikan, jumlah ini dinilai cukup banyak. Padahal resiko jika ibu
hamil dengan kurang energi kronis adalah akan menghasilkan anak-anak dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) yang tentunya menjadi faktor terjadinya stunting.

Lebih lanjut, Erna menyampaikan, pihaknya juga melakukan intervensi setelah kelahiran yaitu dengan memastikan bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan.

Baca Juga :  Polres Tanjung Perak Tetapkan 6 Tersangka, Kejadian Tawuran Maut 1 Orang Tewas

“Kita semaksimal mungkin dan berusaha agar semua bayi mendapatkan ASI eksklusif enam bulan. Angkanya saat ini sekitar 56 persen dan agar masyarakat mendapatkan informasi manfaat ASI kami akan melakukan peningkatan jumlah konselor,” kata Erni.

Lanjut Erni, nantinya hampir semua kecamatan akan mempunyai konselor
nutrisi hingga 2023. Semua balita dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan setiap bulannya menggunakan alat
Antropometri.

Kemenkes menargetkan bahwa semua Posyandu memiliki alat Antropometrik
sesuai standar sehingga bisa dilakukan peningkatan kapasitas baik bagi kader juga tenaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta guru-guru TK.

Erni mengatakan bahwa hal itu, tidak bisa dilakukan secara keseluruhan pada
tahun ini dan akan dilakukan secara bertahap. Hingga pada 2023-2024
diharapkan angkanya sesuai dengan yang diharapkan.

Kemudian, lanjut Erni dilakukan pemberian makanan tambahan untuk balita dengan kurang gizi dan pada ibu hamil yang kurang energi kronis. Pemberian makanan tambahan itu lebih ditekankan pada protein hewani.

“Karena protein hewani sangat berpengaruh dalam meningkatkan berat badan pada janin juga pertumbuhan dari anak-anak dengan balita dengan gizi kurang. Kita juga memperkuat dan memperluas Gizi buruk pada balita,” tutup Erni.

Kegiatan FMB9 bisa diikuti secara langsung di kanal youtube FMB9ID_IKP. Masyarakat juga bisa Mendapatkan update informasi akurat, data valid dengan narasumber terpercaya di FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook). @Rudi

Berita Terkait

Satresnarkoba Polrestabes Surabaya Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Antar Pulau, Amankan 40,8 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi
Polres Tanjung Perak Tetapkan 6 Tersangka, Kejadian Tawuran Maut 1 Orang Tewas
Budayakan Peredaran Rokok Legal, Satpol-PP Pamekasan Gencar Sosialisasi Menyasar Toko Lokal Di Pelosok Desa
Ketum PP Muslimat NU Khofifah Dukung Penuh Komitmen PBNU Kawal Pemerintahan Prabowo- Gibran
Dugaan Pencemaran Limbah Air Ternak Lele Milik Ortu Kades Pademawu Timur, Warga Terdampak Berencana Lapor Polisi
Polsek Pabean Cantikan Tangkap Pencuri Motor Milik Anggota TNI, Temannya Masih Buron
Jadi Pengedar Pil Koplo, Pasutri di Sidoarjo Digerebek Satreskoba Polrestabes Surabaya
Tim Tabur Kejari Tanjung Perak Ringkus DPO Dominggus di Bekasi, Sempat Menghilang 9 Tahun

Berita Terkait

Senin, 29 April 2024 - 17:40 WIB

Satresnarkoba Polrestabes Surabaya Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Antar Pulau, Amankan 40,8 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi

Senin, 29 April 2024 - 15:30 WIB

Polres Tanjung Perak Tetapkan 6 Tersangka, Kejadian Tawuran Maut 1 Orang Tewas

Senin, 29 April 2024 - 11:42 WIB

Budayakan Peredaran Rokok Legal, Satpol-PP Pamekasan Gencar Sosialisasi Menyasar Toko Lokal Di Pelosok Desa

Senin, 29 April 2024 - 10:05 WIB

Ketum PP Muslimat NU Khofifah Dukung Penuh Komitmen PBNU Kawal Pemerintahan Prabowo- Gibran

Minggu, 28 April 2024 - 21:28 WIB

Dugaan Pencemaran Limbah Air Ternak Lele Milik Ortu Kades Pademawu Timur, Warga Terdampak Berencana Lapor Polisi

Sabtu, 27 April 2024 - 16:52 WIB

Polsek Pabean Cantikan Tangkap Pencuri Motor Milik Anggota TNI, Temannya Masih Buron

Sabtu, 27 April 2024 - 09:49 WIB

Jadi Pengedar Pil Koplo, Pasutri di Sidoarjo Digerebek Satreskoba Polrestabes Surabaya

Jumat, 26 April 2024 - 23:18 WIB

Tim Tabur Kejari Tanjung Perak Ringkus DPO Dominggus di Bekasi, Sempat Menghilang 9 Tahun

KANAL TERKINI

KANAL SULAWESI

Gunungapi Ruang Kembali Naik Level IV ‘Awas’

Selasa, 30 Apr 2024 - 19:50 WIB

KANAL GRESIK

Pamit Kenal Camat Kedamean dari Drs. Sukardi kepada Irwanto ST. MT

Selasa, 30 Apr 2024 - 19:47 WIB