SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) bersama Pusat Studi Bencana & Lingkungan (PSBL) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat (PPM) Tematik Mitigasi Bencana, gelar kegiatan KKN-PPM di Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Kegiatan KKN-PPM kali ini mengangkat tema “Mitigasi Bencana dan Pariwisata Berbasis Ekonomi Kreatif – Sekolah Tangguh Bencana”.
Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Camat Taman, Makhmud di Pendopo Kecamatan Taman, Senin (12/6). Dalam sambutannya, Makhmud mengaku bangga dengan adanya peserta KKN-PPM dari Unitomo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Suatu kehormatan bagi kami, KKN dilaksanakan di Kecamatan Taman. Ini akan memberikan wawasan luar biasa terkait mitigasi bencana, khususnya sekolah tangguh bencana,” ujarnya.
“Untuk itu kami pihak kecamatan telah berkoordinasi sebelumnya dengan pihak Unitomo dan sekolah terkait, dan saat ini kami hadirkan kepala sekolah atau perwakilan dalam pembukaan KKN-PPM ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Unitomo Amirul Mistofa menjelaskan, KKN Tematik di Kabupaten Sidoarjo semester ini diikuti 353 peserta. Yang dibagi menjadi 30 kelompok besar, untuk disebar ke 30 sekolah dasar yang telah dipetakan.
“Kami bekerjasama dengan Kabupaten Sidoarjo dalam KKN, sudah bersinergi sejak lama, semester lalu pun di Sidoarjo Kecamatan Krian, sementara sekarang di Kecamatan Taman,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sapto Pramono mengatakan KKN tematik Mitigasi Bencana ini berlangsung 10 hari.
“Mahasiswa akan kami terjunkan dilapangan secara serentak, didampingi masing-masing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di beberapa lokasi SDN di Kecamatan Taman Sidoarjo,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Dwijo Prawiro juga menyampaikan, mahasiswa peserta KKN-PPM akan memberikan seputar pengetahuan Sekolah Tangguh Bencana, dan simulasi teknis turunan dari sosialisasi yang dilakukan.
“Materi-materi sosialisasi nantinya merupakan arahan teknis terkait manajemen kebencanaan, juga penggunaan aplikasi INARISK, serta petunjuk pelaksanaan sosialisasi mitigasi kebencanaan bagi siswa di beberapa SDN terpilih,” terangnya.
Dalam sosialisasi akan dibarengi dengan pemberian pengetahuan bencana melalui Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena).
“Jadi peserta KKN bisa memberikan pemahaman bencana sejak dini ke siswa, pun tidak menutup ke guru-guru juga. Sehingga bisa mewujudkan masyarakat tangguh bencana,” pungkasnya. (Ady_kanalindonesia.com)