SELAYAR, KANALINDONESIA.COM: Menyapa masyarakatnya dengan bahasa religius di ibu kota Kecamatan Bontomatekne, Batangmata, Rabu (28-6) Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, H. Saiful Arif, SH yang didampingi Wakil Ketua 1 Tim Penggerak PKK, Hj. Nurhaeda, tampil menjadi khatib dalam Sholat Idul Adha 1444 H yang diimami Qori Usman Rahman di Lapangan Gelora Batangmata, diikuti jama’ah, warga setempat dan sekitarnya. Bahkan sejumlah warga perantaun yang sengaja mudik untuk bersilaturrahim dengan keluarga, menyempatkan diri berjabat tangan langsung dengan Wabup seusai Shalat Id, sebelum Wabup kembali ke Benteng untuk mengkoordinir langsung pelaksanaan Kurban Bersama yang dimotori Pimpinan Daerah Muhammadiyah Selayar.
Membawakan Khotbah berjudul “Semangat Berkurban Meningkatkan Ketulusan dan Keikhlasan”, Wabup berhasil “menggelorakan” rasa haru jamaah, terutama saat menguraikan perpisahan antara Ibrahim – Hajar dan anaknya Ismail di tengah Padang Pasir Gersang, dan sangat tandus, tanpa pohon tempat berlindung, tanpa bangunan tempat bernaung, tanpa orang lain tempat minta tolong dan tanpa air yang dapat melepas dahaga. “Inilah perpisahan keluarga yang paling mengharukan dalam sejarah keluarga”” Papar Wabup penuh haru dengan suara terbata..
Akibatnya, beberapa jamaah ikut larut dalam perasaan sedih, bahkan ada bebera jamaah di antaranya terlihat masih menyeka mata saat berjabat tangan dengan Wabup Saiful Arif.
Tiba di Lapangan Gelora Batangmata pukul 6.38 Wita, Rabu, (28/6) pagi dan langsung menempati shaft bagian depan.
Mengawali Khotbahnya Wabup H. Saiful Arif, SH mengajak jamaah sholat Id, untuk senantiasa memuji kebesaran Allah, karena memang hanya Dia yang pantas dipuji. Dialah Al khaliq. Semua mahluk tak boleh berharap pujian. Namun wajib berniat terpuji, berucap terpujj, bersikap terpuji, bertindak terpuji dan mengambil keputusan terpuji.
“Marilah kiita bersama sama senantiasa menyadari bahwa Allah SWT telah melimpahkan begitu banyak Rahmat yang tak mampu kita hitung besaran dan jumlahnya, sebagaimana ditegaskan dalam Al Qur’an
وَإِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَا (18)
Artinya, Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (QS. An-Nahl: 18).
Dari Firman Allah diatas jelaslah bahwa Allah telah memberikan Nikmat yang teramat banyak kepada kita yang tak mungkin kita mampu menghitungnya, karena sesungguhnya apa yang kita nikmati, kita rasakan, dan dapatkan dalam hidup adalah bahagian dari Nikmat Allah.
Marilah kita senantiasa mensyukuri nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita. Hanya dengan nikmat kesehatan dan kesempatan yang Allah berikan kepada kita, kita bisa berkumpul di tempat ini untuk melaksanakan sholat Idul Adha.
“Salam dan sholawat semoga senantiasa tercurah kepada Nabi junjungan kita, Muhammad SAW. Pemimpin dunia, pembawa obor kebenaran. Tauladan terbaik sepanjang Zaman, Ushwatun Hasanah, bahkan Rahmat bagi Alam Semesta”.
Mari kita senantiasa berusaha meniru dan melaksanakan ajaran dan anjurannya dalam bentuk tatanan maupun tuntunannya. Semoga Rahmat dan Ridha Allah juga senantiasa tercurah kepada keluarganya, sahabat sahabat nya dan Ummat pengikutnya yang istiqomah.
Lebih lanjut, wabup H. Saiful Arif, SH, menguraikan, “Saat ini Jama’ah haji dari seluruh penjuru dunia sedang menyelesaikan manasik haji di tanah suci. Setelah menyelesaikan wukuf di Arafah mereka menuju ke Mina untuk mabid dan melempar jumrah; jumratul Ula, Wustho, maupun Jumratul Aqobah.
Untuk itu, mari kita mendoakan, Semoga Ibadah haji mereka makbul dan mabrur serta kembali ke daerah dan keluarganya masing masing dengan selamat. Kita juga berharap agar mereka mendoakan kita di Tanah Air agar bangsa dan negara dan masyarakat kita semakin religius, tetap aman, dan damai dalam melaksanakan agenda politik tahun mendatang.
Saiful mengingatkan, tahun depan agenda politik akan kembali bergulir dan menjadi sebuah rangkaian agenda yang tak bisa dihindari.
Meski begitu, pihaknya menegaskan agar agenda politik tidak dijadikan sebagai jurang pemisah, terputusnya silaturrahmi antar sesama, terlebih lagi antar sepupu satu kali yang saling bertolak belakang karena persoalan perbedaan pilihan.
Pilihan boleh berbeda, namun jangan sampai karena pemilihan lalu masyarakat yang masuk penjara dan atau rumah sakit lantaran dipukul atau sebaliknya memukul orang, tandasnya.
Bagi kita yang berada di tanah air, Ibadah yang paling utama dilaksanakan pada hari Raya Idul Qurban adalah menyembelih hewan Qurban. Dalam kaitan inilah, Rasulullah, Nabi kita Muhammad SAW menegaskan agar Ummatnya yang mampu menyembelih hewan Qurban dengan Sabdanya,
بسم الله الرحمن الرحيم
عن أبي هريرة , أن رسول الله صل الله عليه وسلم قال , من كانله سعةولم يضح فلا يقرين مصلانا
Artinya, barang Siapa yang mempunyai Kemampuan, tetapi Ia tidak Berqurban, maka Janganlah Ia Mendekati (Menghampiri) Tempat Shalat Kami “(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam Idul Adha ini kita meneladani pengalaman keluarga Ibrahim yang penuh dengan cobaan, pengorbanan, ketabahan, dan keikhlasan. Filosofi substansi dan hakikat nilai yang terkandung di balik syariat Inilah yang perlu terus direnungkan dan dihayati, sehingga kita tidak terjebak dalam rutinitas dan formalitas belaka.
Bangsa, negara dan masyarakat kita membutuhkan suami dan ayah berkaliber Ibrahim, Istri dan Ibu yang berkualitas Hajar serta anak dan keturunan yang patuh berkualitas Ismail, pungkas wabup mengakhiri khutbahnya. (Fadly Syarif)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com