GRESIK,KANALINDONESIA.COM : Sebelum upacara bendera pada 17 Agustus digelar, masyarakat Indonesia biasa melakukan napak tilas persiapan proklamasi Kemerdekaan dengan menggelar malam tirakatan di lingkungan masing-masing.
Usai pandemi mendera sejumlah kepala daerah menganjurkan warganya untuk menggelar malam tirakatan. Di sejumlah lingkungan RT dan RW masingmasing, ini sebagai bentuk rasa syukur berakhirnya korona serta menyambut HUT ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menjadi tradisi sejak Indonesia di nobatkan sebagai negara yang terbebas dari penjajah Belanda,ini adalah salah satu bentuk rasa syukur penduduk Indonesia kepada Alloh SWT.
Momen itu dirayakan dengan menghidangkan berbagai jenis makanan termasuk tumpeng yang di sertakan ayam panggang, bubur, jajan pasar dan hasil bumi dengan berbagai jenis polowijo dan buah, jagung, padi, kedelai, pisang, semangka, dan lain-lain.
Hal tersebut adalah sebagai bentuk rasa syukur dan mendoakan arwah para pejuang yang gugur dalam merebut kemerdekaan.
Seperti yang digelar oleh lingkungan RT 02/RW 02, Dusun Tanggungan, Desa Wringinanom, Gresik. Rabu (16/8/2023).
Dalam sambutannya, ketua RT 02, Ahmad Yani, mengajak warganya untuk sejenak mengheningkan cipta ,berdoa bersama sebagai bentuk menghormati dan mengingat jasa para pejuang. Saat menggelar malam tirakatan.
Bertempat di gang jalan lingkungan ( dikemas dengan lesehan), tampak berkumpul jadi satu, guyub rukun, mulai dari anak kecil hingga lansia, suasana berubah menjadi guyub bak diera 90 an. Rabu 16/08/2023.
“Ini adalah acara tirakatan perdana usai pandemi korona tanpa physical distancing. Untuk menyongsong HUT ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan tema Indonesia maju,”ujar Yani.
Ia menambahkan,”mengacu pada tema HUT RI yang ke 78 tahun ini, Kita di tuntut untuk berpartisipasi membangun dan memajukan negara dari berbagai bagai aspek, minimal membangun Sumber Daya Manusia kita. Mau tidak mau ke depan di tuntut persaingan semakin sengit dari segi aspek,”imbuhnya.
Momentum yang seperti ini semoga menjadi turun temurun hingga anak cucu kita, artinya dengan membangun komunikasi dengan baik, semua polemik baik internal dan eksternal akan semakin mudah teratasi.
Sementara itu, Kepala Desa Wringinanom, Yoko, mengapresiasi warga desa yang telah berpartisipasi menggelar acara tasyakuran malam tirakatan, detik-detik peringatan HUT ke 78 Republik Indonesia, sampaikan besuk.
“Atas nama Pemerintah Desa Wringinanom, kami sampaikan terimakasih atas partisipasinya, semoga kegiatan guyub rukun ini bisa turun temurun hingga nanti,” kata Yoko.
Sekedar informasi, pada Minggu, (20/8) Pemdes Wringinanom bakal menggelar lomba karnaval tingkat RT. Untuk puncak acaranya akan di gelar pada tanggal (27/8). (Irwan_kanalindomesia.com)