PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko segera bergerak cepat (Gercep) merespon sulitnya masyarakat terutama petani mendapatkan BBM jenis Solar bersubsidi.
Bupati Sugiri memerintahkan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Perdagkum) untuk segera mencari akar permasalahan sulitnya masyarakat mendapatkan solar bersubsidi.
Kasus ini cukup aneh karena Pemkab Ponorogo sejak beberapa tahun terakhir berusaha mengurangi penggunaan solar bersubsidi terutama di sektor pertanian dengan mutasi penggunaan diesel berbahan fosil ke listrik . Sehingga, dengan berkurangnya diesel ini seharusnya tidak ada masalah dengan kebutuhan solar bersubsidi. Namun, yang terjadi di lapangan yaitu adanya antrian petani membeli solar di SPBU bahkan sampai harus keliling bebebrapa SPBU namun hasilnya kosong .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kok terjadi penggunaan besar itu apa penyebabnya ? Apakah pasokannya kurang ? Apakah ada ledakan penggunaannnya? Padahal petani sebagian besar sudah bermutasi dari fosil ke listrik. Nanti sore, saya sudah meminta Perdagkum untuk melaporkan hasil investigasi mereka ke saya, “ jelas Bupati Sugiri Sancoko, Rabu ( 30/08/2023)
Informasi di lapangan, sulitnya mendapatkan solar bersubsidi karena pengurangan pasokan solar ke SPBU yang menjadi 3 hari sekali. Padahal, petani saat ini masuk pada musim menggarap sawah. Jika petani pengairannya menggunakan diesel berbahan bakar fosil maka solar adalah kebutuhan pokok bagi mereka .
Problem ini harus segera ditangani oleh Pemkab karena akan berpengaruh pada ketahanan pangan di Ponorogo.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai mengahadiri HUT Pramuka ke 62 th di Aloon –aloon Ponorogo kepada awak menjelaskan pihaknya sudah memerintahkan PLt .Perdagkum untuk mencari problem solar bersubsidi ini.