KEDIRI, KANALINDONESIA.COM:
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengawasan obat dan makanan yang beredar di masyarakat Kediri, Loka POM yang kini berada di Kabupaten Kediri telah naik status menjadi Balai POM.
Bertempat di Pendopo Panjalu Jayati Kabupaten Kediri, Selasa (24/10/2023), Peni Kusumoastuti Lukito Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI didampingi Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana meresmikan 8 balai Pengawasan Obat dan Makanan (balai POM) dan 3 Loka POM di Indonesia.
Mas Dhito mengapresiasi naik kelas Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kediri menjadi Balai Pengawas Obat dan Makanan dan mengatakan keberadaan Balai POM sangat dibutuhkan UMKM untuk melabeli produk mereka untuk mendukung pemasaran. Saat ini UMKM di Kabupaten Kediri, baik yang sudah terdaftar dan belum terdaftar, mencapai 15.000 pengusaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Pelaku UMKM ini sangat mengharapkan selain berbagai izin usaha yang dibutuhkan, izin dari BPOM begai mereka sangat menambah value. Para pelaku UMKM lebih percaya diri kalau di kemasan produk mereka sudah tertempel izin BPOM,” ujar Mas Dhito
Mas Dhito mengatakan harapan pelaku UMKM itu banyak disampaikan saat Jumat Ngopi acara dengar pendapat dengan warga. Pelaku UMKM mereka kesulitan mendapatkan izin BPOM, karena di Kediri baru kelas Loka POM.
” Harapan dengan sudah menjadi BPOM yang membawahi sejumlah kota kabupaten di Jawa Timur, kalau tidak salah; Jombang, Tulungagung, Nganjuk, Blitar semua akan ke sin (BPOM Kediri). Maka Kami menaruh harapan besar manfaat BPOM Kediri bagi UMKM kami,” kata Mas Dhito.
Harapan besar itu bukan tanpa alasan, menurut Dhito dengan jumlah UMKM yang begitu banyak menjadi pahlawan Pendapatan Asli Daerah. Apalagi mengingat bulan Desember 2023, akan beroperasional.
“Bukan Kediri, saya menyebutnya bandara yang ada di Jawa Timur kebetulan tempatnya di Kabupaten Kediri itu akan beroperasi di awal bulan Desember,” papar Mas Dhito.
Di akhir sambutan, Mas Dhito menyatakan kesiapan menyediakan tempat untuk kantor BPOM Kediri. “Kami siap lahan untuk Kantor BPOM Kediri, Jika ada kesulitan tolong hubungi kami, kami akan menyiapkan untuk semua kebutuhan BPOM Kediri.
Selain Kediri, Loka POM yang naik kelas menjadi BPOM diantaranya; Surakarta, Tasikmalaya, Tangerang, Bogor, Sumba Timur, Belu dan Payakumbuh. Tampak hadir pada acara tersebut Bupati Sumba Timur Drs Christopher, Pj Walikota Payakumbuh Drs Jasman dan Wakil Bupati Belu DR Aloysius.
Ditempat yang sama, Dr Penny Lukito mengatakan layanan publik dan perlindungan pada masyarakat oleh BPOM tertuang dalam Inpres No.3/2017 tentang peningkatan kualitas pengawasan Obat dan Makanan yang kemudian dijabarkan Permendagri No.41/ 2018 peningkatan kombinasi pembinaan dan pengawasan obat dan makanan di daerah.
Saat ini di Indonesia terdapat 21 Balai Besar POM yang tersebar di ibukota provinsi, 21 Balai POM (8 Balai Pom dinataranya baru diresmikan, Senin (24 Otober 2021), 34 Loka POM dan 76 Unit pelaksana Teknis di 37 Provinsi.
“Semenjak 2018 ada 40 kota/kabupaten ini untuk bisa naik menjadi balai karena kalau masih lokal itu memang dan juga tentunya sumber daya manusia yang juga harus kita lengkapi untuk melaksanakan tugas fungsi yang sangat luas tadi ya sebagai regulator sebagai pengawas,” ujarnya.
SDM daerah dibutuhkan di BPOM sebagai pendamping dari pengembangan dunia usaha dan juga tentunya sebagai penegak hukum.Banyak sekali permasalahan yang dikaitkan dengan pelanggaran-pelanggaran obat dan makanan apalagi.
“Negeri kita begitu luas, perbatasan-perbatasan yang tidak hanya daratan tapi juga lautan. Badan POM yang tidak mungkin bisa berjalan sendiri tentunya perlu kerjasama dengan pemerintah daerah setempat,” ungkapnya.(Abi)