PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Satreskrim Polres Ponorogo mengamankan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) karena diduga sebagai pelaku begal payudara yang menimbulkan keresahan di masyarakat.
“ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum) namanya. Karena usia 17 tahun. Telah kami tangkap,” ucap Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo, Selasa (27/2/2024).
Kasus ini terungkap, berawal dari adanya laporan begal payudara di Jalan Ponorogo-Pacitan, tepatnya di daerah sekitar Kecamatan Balong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Korban inisial S usia 21 tahun warga sekitar Kecamatan Balong situ juga,” kata mantan Kapolres Madiun ini.
AKBP Anton menjelaskan bahwa lokasi ABH melakukan begal payudara memang gelap tidak ada lampu penerangan jalan umum (PJU)
“Korban melewati Jalan Ponorogo-Pacitan, sekitar Kecamatan Balong yang gelap. Korban dipepet pelaku saat naik motor,” terangnya.
Menurutnya, terungkapnya bukan karena ada rekaman kamera CCTV (pengintai). Juga bukan karena video yang beredar.
“Korban ingat plat nomor polisi milik pelaku. Seketika setelah jadi korban pelecehan korban melaporkan ke Polsek terdekat,” tegasnya.
Dia mengklaim, bahwa penangkapan pelaku kurang dari 24 jam. “Kalau ada korban lain bisa juga melaporkan,” tegasnya.
Dari keterangan ABH di depan penyidik Satreskrim Polres Ponorogo bahwa aksinya tidak hanya sekali. ABH tersebut telah melakukan aksi begal payudara dua kali.
“Sama-sama di Jalan Raya Ponorogo-Pacitan. Satu di Kecamatan Balong yang barusan. Dan satu lagi di Kecamatan Slahung,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Pradana, Selasa (27/2/2024).
Aksi pertama dilakukan ABH sepekan yang lalu. Aksi pertama tidak terungkap, hingga ABH merasa aman.
Kemudian melakukan aksi yang sama. Namun apes karena korban hapal dengan nopol sepeda motor ABH.
“Disitu memang tempatnya gelap, dan pelaku bukan sekali ini saja melakukan aksinya. Melainkan 2 kali. Membegal (payudara), melecehkan seorang perempuan,”.
Pun terungkap alasan pelajar SMA itu. AKP Ryo menyebutkan dari keterangan ABH sekedar iseng.
“Hanya iseng saja. Bukan karena kelainan atau ada seban lainnya. Kami terus mendalaminya,” pungkasnya. (*)