PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Dalam realisasi rencana aktivasi rel kereta api di wilayah Kabupaten Ponorogo, ada 4 skema yang diopsikan dalam Perda RTRW 2023-2043.
Realisasi rencana aktivasi moda transportasi umum kereta api di wilayah Kabupaten Ponorogo ini menurut Kepala Bappeda Litbang Ponorogo Agus Sugiarto sudah melalui pembahasan dan koordinasi.
“Rencana ini sudah didesain lintas sektoral terutama Kementrian karena memang itu adalah salah satu program pemerintah pusat yang harus ditindaklanjuti pemerintah daerah,” ucapnya pada Kamis (7/3/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirinya juga mengaku bahwa sudah beberapa kali membahas rencana aktivasi rel kereta api di wilayah Ponorogo bersama PT. KAI DAOP 7 Madiun.
“Kami juga beberapa kali telah membahas rencana ini bersama PT. KAI DAOP 7 Madiun terutama waktu penyusunan draft RTRW lalu,” lanjutnya.
Dalam Perda RTRW yang disahkan, terdapat 4 skema opsi yang secara resmi dijadikan patokan dalam realisasi aktivasi jalur kereta di Ponorogo. Skema pertama adalah pengaktifan kembali (eksisting) jalur kereta yang sudah ada sebelumnya.
Yang selanjutnya, perubahan arah jalur kereta dari utara setelah Terminal Seloaji dibelok ke kanan hingga Stasiun Slahung. Skema selanjutnya adalah perubahan jalur kereta setelah Terminal Seloaji menjadi belok ke kiri menuju Stasiun Slahung. Dan skema yang terakhir adalah membangun jalur perlintasan kereta api baru.
Lebih lanjut, Kepala Bappeda Litbang Ponorogo tersebut mengatakan pelaksanaan proyek tersebut perlu menunggu tindak lanjut dari pemerintah pusat.
“Untuk pelaksanaanya, proyek ini adalah salah satu proyek makro nasional dimana beberapa daerah juga akan dilakukan proyek yang sama. Tetapi untuk waktu pastinya, kami masih belum mendapat kejelasan,” pungkasnya. (Imam_kanalindonesia.com)