PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo kembali mengisi bulan Ramadhan dengan Gelaran Tadarus Budaya pagelaran seni reog di depan Paseban Alun-alun Ponorogo, Sabtu (23/03/2024).
Gelaran seni reog tersebut dimeriahkan puluhan penari jathil, bujang ganong, dan tentunya puluhan dadak merak berbagai ukuran dan berasal dari berbagai daerah sekitar ponorogo.
Yudha Slamet Sarwo Edhi, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Ponorogo mengatakan bahwa reog Ponorogo adalah aset Indonesia yang saat ini diperjuangkan menjadi kekayaan budaya Indonesia di Unesco.
“Reog ini adalah kebanggan masyarakat Ponorogo khususnya dan warga masyarakat Indonesia, maka penting untuk memperjuangkan kesenian ini menjadi salah satu warisan budaya dunia yang diakui. Saat ini, kami sedang berjuang untuk memperoleh hal tersebut dan mohon doanya agar ditahun ini dapat disahkan oleh Unesco,” ucapnya.
Selama 2 tahun, pihaknya mengaku berjuang untuk mendaftarkan seni reog ke Unesco dan pada awalnya tidak mengetahui mau kemana jalurnya.
“Kami pada awal diminta bapak bupati untuk mengajukan Reog ke Unesco tidak mengetahui sama sekali apa saja yang harus dilakukan, mana saja yang harus dihubungi. Tetapi, kami bersyukur pada hari ini mendapat kabr bahwa akhir tahun nanti akan disidangkan dan disahkan menjadi warisan budaya dunia oleh Unesco,” lanjutnya.
Mengapresiasi hal itu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku gelaran seperti ini penting untuk memperkenalkan seni Reog pada dunia.
“Bersyukur kita dapat berkumpul disini, semua pemain gamelan, pembarong hingga seniman reog. Semoga gelaran seperti ini mampu menggerakkan ekonomi dan sesuai rencana reog kai canangkan mendunia,” pungkasnya. (Imam_kanalindonesia.com)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com