Pusat Daur Ulang Sampah Ponorogo Selesai Dibangun, DLH: Segera Diujicoba

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Fasilitas pengolahan sampah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mrican telah rampung dibangun dan akan segera diujicoba untuk pengolahan sampah anorganik dan organik yang setiap hari menggunung disana seiring dengan datangnya mesin dari China beberapa hari lalu.
Hasil dari pengolahan sampah tersebut berupa Refuse Derived Fuel (RDF) atau kripik sampah dan pupuk organik yang proses pemilahanya dikerjakan dan dikelola oleh PT. Bumi Ekonomi Sirkular (BES).
Kepada awak media, Gulang Winarno Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ponorogo mengatakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah di Mrican tersebut dilakukan selama 2 tahun.
“Fasiltas pengolahan sampah ini dibangun PT. BES selama 2 tahun dengan nilai investasi sekitar 8 milyar, kemungkinan segera Trial (ujicoba,red) akhir bulan atau pertengahan bulan depan,”ucapnya Jumat (31/5/2024).
Kendati demikian, dalam pantauan Kanalindonesia.com di lapangan, sudah ada 1 mesin yang beroperasi dan sudah mampu menghasilkan olahan sampah.
“Benar, saat ini seperti yang anda bisa lihat sudah ada 1 mesin yang beroperasi. Namun memang harus akui masih belum maksimal dan akan segera dibenahi karena TPST ini ditargetkan mampu mengolah 70-100 ton sampah per hari,”ungkapnya.
Untuk hasil olahan sampah, Gulang mengaku bahwa Pemkab akan mendapat olahan pupuk organik yang akan dikoordinasikan bersama dinas pertanian untuk penggunaanya.
“Hasil kerjasama yang diperoleh atas pembangunan ini kami mendapat bagian pupuk organik yang nantinya akan kami koordinasikan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo dan juga akan dibuat peraturan bupati untuk penggunanya. Sedangkan PT. BES memiliki hak atas Refuse Derived Fuel (RDF) atau kripik sampah yang dihasilkan,”jelasnya.
Bupati Sugiri yang juga turut meninjau lokasi mengatakan fasilitas pengolahan sampah ini merupakan realisasi janjinya atas masalah sampah di Ponorogo.
“Ini adalah bentuk realisasi atas pengelolaan sampah Ponorogo yang pernah kami janjikan dalam rangka ‘Zero Waste’. Tentu butuh waktu untuk bisa maksimal tetapi proses pengolahan sudah mulai berjalan,”paparnya.
Dia menggarisbawahi bahwa masalah sampah sudah turun temurun, maka harus dituntaskan.
“Masalah sampah ini sudah turun-temurun sejak dulu, jadi harus segera dituntaskan guna menjawab aib-aib terdahulu,”pungkasnya. (Imam_kanalindonesia.com)