Merawat Jejak Pemikiran Islam Nusantara: Inayah Wahid di Jombang Ajak Generasi Muda Kunjungi Minha

- Editor

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 00:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tampak Inayah Wahid, Putri Gus Dur saat mengunjungi Minha di Jombang. Foto : Faiz

Tampak Inayah Wahid, Putri Gus Dur saat mengunjungi Minha di Jombang. Foto : Faiz

JOMBQNG,NKANALINDONESIA.COM: Agustus, bulan yang selalu dipenuhi semangat kemerdekaan, menjadi momen istimewa bagi Inayah Wahid, putri Gus Dur, untuk mengajak generasi muda Indonesia kembali menelusuri jejak sejarah. Ajakan ini bukan sekadar untuk mengingat masa lalu, melainkan untuk merenungi peran penting para ulama dalam perjuangan bangsa.

Salah satu caranya adalah dengan berkunjung ke Museum Islam Nusantara KH Hasyim Asy’ari (Minha). Dalam sebuah kesempatan saat ditemui sejumlah jurnalis di Minha, Inayah berbagi pandangannya mengenai pentingnya memahami sejarah Islam di Indonesia.

Kegiatan ini juga bersamaan dengan Konferensi Pemikiran Islam Indonesia yang mengusung tema kemerdekaan dan hari lahir Gus Dur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini bukan sekadar ajakan untuk datang ke museum. Lebih dari itu, ini adalah ajakan untuk mengenal lebih dalam apa yang ada di dalamnya. Kami ingin masyarakat, terutama generasi muda, memahami peran para tokoh Islam seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, Gus Dur, dan lainnya dalam membangun Indonesia,” ungkap Inayah.

Baca Juga :  Di Jombang, Trisya Moeldoko Launching Batik dan Hadiri Festival Jambu Gondangmanis

Inayah menekankan bahwa dengan mengetahui sejarah pemikiran para ulama ini, kita bisa memahami bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja.

“Dengan memahami peran tokoh-tokoh ini, kita bisa lebih mengerti mengapa Indonesia memilih menjadi negara demokrasi, bukan negara Islam, misalnya. Ini salah satu topik yang akan kami bahas di konferensi,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa sejarah ini tidak hanya relevan untuk masa lalu, tetapi juga untuk masa kini. “Setelah kita paham sejarahnya, pertanyaannya adalah, kita sebagai manusia yang hidup di tahun 2024 ini, mau apa? Apa yang bisa kita lakukan ke depannya? Itu yang ingin kami tekankan,” tutur Inayah.

Ketika ditanya tentang relevansi pemikiran Gus Dur dalam demokrasi Indonesia saat ini, Inayah menegaskan bahwa pemikiran ayahnya masih sangat berpengaruh.

“Hampir semuanya masih relevan, bahkan mungkin semuanya masih relevan dengan kondisi demokrasi hari ini. Seperti yang kita tahu, Gus Dur sudah membicarakan hal-hal ini sejak tahun 80-an, 90-an,” jelasnya.

Baca Juga :  Pilkada Jombang, PROJO Resmi Dukung Pasangan Warsubi-Salman

Inayah juga mengkritisi kondisi demokrasi Indonesia yang dinilai masih perlu dipertanyakan. “Gus Dur pernah menyebut tentang ‘demokrasi seolah-olah’. Demokrasi kita ini seolah-olah demokratis, tapi apakah benar-benar demokratis? Kalau benar, mengapa masih banyak demonstrasi?” tegasnya.

Menambahkan pandangan Inayah, Puspanto, perwakilan dari Galeri Museum dan Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menyampaikan bahwa pemikiran para ulama pada masa perjuangan perlu terus diperbarui dan disosialisasikan.

“Peran pemikiran ulama perlu kita update agar generasi muda paham, karena era akan selalu berubah-ubah,” ujar Puspanto.

Menurutnya, fungsi museum Minha tidak hanya untuk mendokumentasikan, tetapi juga untuk mempresentasikan pemikiran-pemikiran tersebut.

“Kita perlu memperbarui segala bentuk kekurangannya, agar generasi penerus bisa memanfaatkannya. Jika ada kekurangan, mari kita diskusikan bersama,” tutupnya.

Perlu diketahui bahwa dengan mengunjungi Minha, bukan sekadar napak tilas sejarah saja. Melainkan juga menjadi langkah untuk memahami dan merawat warisan pemikiran Islam Nusantara yang telah ikut membangun bangsa.(Fz)

Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com

Berita Terkait

Pilkada Jombang, PROJO Resmi Dukung Pasangan Warsubi-Salman
Peduli Pengembangan Potensi Desa, Mundjidah Hadiri Festival Jambu di Jombang
Di Jombang, Trisya Moeldoko Launching Batik dan Hadiri Festival Jambu Gondangmanis
Tiga Tahun Jarang Ngantor dan Pelayanan Terganggu, Kades di Jombang Didemo Warganya
Tingkatkan Pelayanan, Bank BRI Resmikan Kantor Baru di Jombang
Senam Kreasi Muslimat Jadi Inovasi Pertama dari Jombang untuk Indonesia
Hari Pelanggan Nasional, Nasabah Dapat Suguhan Kejutan dari BRI Jombang
Kemeriahan Acara Jalan Sehat GP Ansor Jombang, Menyusuri Jejak Sejarah dan Dihujani Kupon Berhadiah

Berita Terkait

Senin, 16 September 2024 - 14:31 WIB

Pilkada Jombang, PROJO Resmi Dukung Pasangan Warsubi-Salman

Senin, 16 September 2024 - 09:05 WIB

Peduli Pengembangan Potensi Desa, Mundjidah Hadiri Festival Jambu di Jombang

Sabtu, 14 September 2024 - 23:06 WIB

Di Jombang, Trisya Moeldoko Launching Batik dan Hadiri Festival Jambu Gondangmanis

Rabu, 11 September 2024 - 16:31 WIB

Tiga Tahun Jarang Ngantor dan Pelayanan Terganggu, Kades di Jombang Didemo Warganya

Rabu, 11 September 2024 - 13:21 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Bank BRI Resmikan Kantor Baru di Jombang

Sabtu, 7 September 2024 - 13:43 WIB

Senam Kreasi Muslimat Jadi Inovasi Pertama dari Jombang untuk Indonesia

Rabu, 4 September 2024 - 21:24 WIB

Hari Pelanggan Nasional, Nasabah Dapat Suguhan Kejutan dari BRI Jombang

Minggu, 25 Agustus 2024 - 18:25 WIB

Kemeriahan Acara Jalan Sehat GP Ansor Jombang, Menyusuri Jejak Sejarah dan Dihujani Kupon Berhadiah

KANAL TERKINI

KANAL PONOROGO

KPU Ponorogo Buka 10.633 Lowongan Petugas KPPS Pilkada 2024

Senin, 16 Sep 2024 - 14:50 WIB

Pengurus Projo Jombang saat bertemu salah satu Cabup.(Elok Apriyanto)

KANAL JOMBANG

Pilkada Jombang, PROJO Resmi Dukung Pasangan Warsubi-Salman

Senin, 16 Sep 2024 - 14:31 WIB