MALANG KANALINDONESIA.COM: Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa mengajak warga masyarakat untuk memperbanyak mengkonsumsi dan melarisi buah lokal.
Dengan memaksimalkan konsumsi dan melarisi hasil buah lokal alih alih buah impor, maka secara otomatis akan turut serta mendorong kesejahteraan petani buah lokal dan memajukan sektor agro di negeri sendiri.
Hal itu ia sampaikan usai hadir di tengah-tengah panen buah jeruk siam madu yang ada di Desa Supit Urang, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, Jumat (25/10/2024).
“Kita sekarang sedang berada di kebun buah jeruk milik ibu Rahmawati di Supit Urang Karang Ploso Malang. Ini buah yang luar biasa, rasanya manis, harganya tidak mahal, tapi kaya manfaat, ayo larisi buah lokal kita,” kata Khofifah.
Dikatakan mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan tersebut, saat ini dibutuhkan gerakan yang masif untuk mengurangi konsumsi buah-buahan impor secara signifikan. Karena potensi buah-buahan lokal di Jatim dan Indonesia sejatinya tak kalah kualitasnya dibandingkan dengan buah impor.
“Saya rasa ini punya potensi untuk menguatkan pasar lokal maupun pasar global sambil kita berusaha mengurangi impor buah lokal terutama jeruk,” kata Khofifah.
Sebab kecenderungannya saat ini masyarakat lebih suka dengan buah impor karena tampilannya yang lebih cerah dan menggoda. Padahal buah lokalpun rasanya tak kalah manis dan istimewa.
“Tinggal kemudian kita lihat ketahanannya. Apakah dengan tekstur kulit seperti ini kalau dia dikirim dalam jangka waktu berapa hari dia memiliki ketahanan rasa dan ketahanan kualitas. Tapi bahwa ini menurut saya adalah potensi yang luar biasa. Ayo gemar makan buah lokal,” tegasnya.
Khofifah pun mengatakan bahwa sejauh ini ketika periode pertama, ia rutin untuk menghadirkan buah lokal di Gedung Negara Grahadi. Bahkan tidak ada buah impor di Grahadi.
Terutama matoa, buah asal Papua. Hampir setiap kegiatan, buah matoa selalu hadir. Buah tersebut menjadi simbol persatuan dan kebhinekaan.
Ke depan Khofifah juga mendorong agar generasi millenial dan juga generasi Z aktif melakukan inovasi di bidang pertanian. Terutama karena di Jatim adalah provinsi dengan jumlah petani millenial terbanyak.
“Ayo gemar makan buah lokal. Larisi produk buah petani lokal kita,” pungkas Khofifah.
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com