JOMBANG, KANALINDONWSIA.COM: Sore itu, langit Desa Jombatan di Kesamben, Jombang, terasa lebih sendu dari biasanya. Angin seakan membawa kabar duka yang menyayat hati. Di sebuah rumah sederhana, tangis tak kunjung reda.
Orang tua NAH (9) dan NLM (7), dua gadis kecil yang ditemukan tenggelam di sebuah kubangan bekas kolam ikan, hanya bisa pasrah di tengah derasnya air mata. Suasana di rumah duka pada Selasa (10/12/2024) dipenuhi keharuan mendalam. Para tetangga berdatangan, membawa pelukan hangat dan doa.
Di tengah kepiluan itu, M Syarif Hidayatulloh, yang akrab disapa Gus Sentot, turut hadir. Wakil Ketua III DPRD Jombang sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat ini datang dengan wajah penuh duka. Langkahnya pelan saat memasuki rumah, menyampaikan belasungkawa yang begitu tulus.
“Awalnya saya hanya membaca berita ini, dan hati saya langsung sedih. Tapi setelah melihat langsung, saya benar-benar merasa kehilangan seperti keluarga saya sendiri. Apalagi mereka berdua santri kecil yang baru saja selesai mengaji,” ujar Gus Sentot dengan mata berkaca-kaca.
Di depan orang tua korban, Gus Sentot tak hanya menyampaikan doa, tetapi juga mendengarkan kisah memilukan tentang bagaimana dua gadis kecil itu hilang setelah pulang mengaji. Ia menggenggam erat tangan ayah korban, memberikan penghiburan yang terasa dari hati ke hati.
“Kami semua di sini turut berduka. Ini adalah pengingat bagi kita semua, sebagai orang tua, untuk lebih waspada menjaga anak-anak, di mana pun mereka berada,” ucapnya lirih.
Sebelum meninggalkan rumah duka, Gus Sentot memberikan bantuan kepada keluarga korban, sebuah upaya kecil untuk meringankan beban mereka.
“Semoga Allah memberi kekuatan bagi keluarga ini, dan kedua malaikat kecil kita ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya,” tambahnya.
Sekadar informasi sebelumnya jika, Dua gadis cilik asal Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Jombang Senin (9/12/2024) ditemukan tewas tenggelam di kubangan tak jauh dari rumahnya. Keduanya, sempat dinyatakan hilang usai pulang ngaji Senin sore dan ternyata ditemukan telah meninggal dunia di dalam bekas kolam ikan dekat rumahnya.
Dari data yang dihimpun, kedua gadis kecil itu yakni NAH, 9, dan NLM, 7, yang sehari-hari tinggal di Desa Jombatan, Kesamben Jombang.
“Keduanya ini anak yang ikut orang tunya di Jombatan, sudah lama tinggal di sini memang, namun bukan KTP Jombatan,” terang M Hufron, Kades Jombatan.
Kejadian nahas itu, disebutnya berlangsung senin sore. Kedua gadis yang juga adik kakak itu, semula pergi menuju ke masjid untuk mengaji.
“Jadi setelah itu di tidak pulang, sampai sore jadi hilangnya dilaporkan setelah asar itu,” lontarnya.
Upaya pencarian pun dilakukan orang tua gadis cilik itu bersama sejumlah warga. Hingga akhirnya, sekitar pukul 19.00, kedua gadis ini ditemukan, namun dalam kondisi tak bernyawa.
“Ditemukannya sekitar Isya tadi, posisinya ditemukan di kubangan bekas kolam ikan di dekat masjid dekat rumahnya kedua korban juga,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kesamben Iptu Niswan membenarkan kejadian dua anak tewas tenggelam itu.
“Jadi benar, dari laporan yang diterima, kedua anak ini diketahui hilang sejak sore, setelah mengaji keduanya biasanya pulang kok tidak pulang sampai sore akhirnya dicari itu,” ungkapnya.
Jasad keduanya, juga dibenarkan Niswan ditemukan warga di kubangan tak jauh dari rumah korban sendiri.
“Kalau melihat lokasinya, kemungkinan besar keduanya ini bermain setelah mengaji itu, kemudian terpeleset dan jatuh ke kubangan tersebut, karena letak kubangan itu bukan jalan umun ke rumahnya,” lontarnya.
Polisi, hingga Senin malam juga telah mengevakuasi kedua jasad gadis cilik itu, Proses visum luar, sedianya akan dilakukan petugas kepadanya.
“Kita visum, kalau memang tidak ditemukan indikasi kekerasan ya jenazah akan diserahakan ke keluarga untuk dikebumikan,” pungkasnya.(Faiz)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com