JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Langit wilayah Kecamatan Bareng siang itu cerah, namun suasana di Pondok Pesantren (Ponpes) Bhakti Bapak Emak dipenuhi keharuan yang menembus hati setiap yang hadir. Pada Sabtu (25/01/2025), masjid yang menjadi penanda perjalanan panjang dedikasi dan cinta kepada orang tua akhirnya diresmikan. Masjid itu diberi nama penuh makna, Baitul Maqdis
Sejak pagi, langkah-langkah kecil para santri yang mengenakan baju seragam rapi telah memenuhi halaman pondok. Di sisi lain, tamu undangan mulai berdatangan, para ulama, tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan, hingga warga sekitar.
Mereka datang bukan sekadar untuk menyaksikan peresmian bangunan fisik, tetapi juga sebuah kisah pengabdian. Hj. Sadarestuwati, perempuan penuh dedikasi sebagai Kepala Yayasan Ponpes Bhakti Bapak Emak, berdiri dengan wajah teduh di atas podium. Saat berbicara, suaranya bergetar, seperti menahan arus yang perlahan memenuhi ruangan.
“Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga lambang cinta kami kepada bapak dan emak. Mereka yang bermimpi mendirikan pesantren ini sejak lama,” ujarnya, sambil sesekali mengusap air mata yang mengalir.
Mbak Estu, begitu ia akrab disapa, kemudian berkisah tentang perjuangan keluarganya. Mimpi besar kedua orang tuanya adalah mendirikan pesantren yang menjadi rumah bagi anak-anak yatim dan dhuafa, tanpa beban biaya.
“Nama Bhakti Bapak Emak ini adalah bentuk bakti kami kepada mereka. Walau mereka sudah tiada, semangat mereka terus hidup dalam pesantren ini,” tutur Mbak Estu, yang kini juga diamanahi menjabat sebagai Anggota Komisi VI DPR RI.
Sejak berdiri pada 2022, Ponpes Bhakti Bapak Emak tumbuh menjadi tempat yang membina ratusan santri. Tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan bahasa Inggris, bahasa Arab, dan ilmu pengetahuan modern.
“Kami ingin mencetak santri yang tidak hanya berakhlakul karimah, tetapi juga siap bersaing di tingkat global. Oleh karena itu, kami terus menjalin kerja sama dengan universitas di dalam dan luar negeri. Seperti di Baghdad salah satunya yang sudah berkomunikasi dengan kami,” tambahnya.
Suasana haru kembali menyelimuti ketika pita peresmian masjid dipotong. Doa bersama pun dipanjatkan, diiringi ucapan syukur dari seluruh undangan yang hadir. Kini, Masjid Baitul Maqdis berdiri megah, menjadi simbol semangat keagamaan dan pendidikan.
Masih di tempat yang sama, Wakil Bupati Jombang periode 2018-2023, Sumrambah, yang juga bagian dari keluarga pendiri pesantren, tak kuasa menahan rasa bangganya.
“Semoga pesantren ini terus melahirkan generasi yang berakhlak mulia, sukses di masa depan, dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Pj. Bupati Jombang, Teguh Narutomo, juga memberikan apresiasi. Ia berharap Ponpes Bhakti Bapak Emak menjadi pusat kegiatan islami di Kabupaten Jombang.
“Mari jadikan pesantren ini sebagai tempat lahirnya generasi penghafal Al-Qur’an dan insan-insan yang peduli terhadap umat,” ucapnya singkat namun penuh makna.
Sekadar diketahui, Masjid Baitul Maqdis bukan hanya diresmikan sebagai tempat ibadah. Melainkan juga dihidupkan oleh harapan dan doa yang terpanjat untuk masa depan generasi muda yang lebih baik. Di balik megahnya bangunan masjid, terselip pesan bermakna yang melampaui batas waktu sebuah cinta kepada bapak dan emaknya.
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com