Presiden Jokowi Bahas Situasi Dunia dengan Presiden Dewan Eropa

- Editor

Senin, 1 November 2021 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ROMA KANALINDONESIA.COM: Presiden Joko Widodo membahas beberapa isu politik dunia, antara lain perkembangan di Afghanistan, saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, di sela-sela KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Presiden Jokowi menjelaskan mengenai upaya yang sedang dilakukan Indonesia untuk mencoba membantu Afghanistan. Presiden Michel menilai, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pengalaman yang baik dengan Afghanistan.

Kedua, Presiden Jokowi juga membahas isu perubahan iklim dan menyampaikan upaya yang dilakukan Indonesia dalam hal penurunan deforestasi, kebakaran hutan, dan rehabilitasi mangrove

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Presiden berpandangan bahwa saat membahas isu perubahan iklim, semua negara harus bekerja sama dan tidak saling menyalahkan agar semua negara memiliki kemampuan melakukan transisi ekonomi dan transisi energi.

“Teknologi dan investasi menjadi kunci. Hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa kerja sama, termasuk dengan negara-negara maju,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa komitmen Indonesia sangat jelas dan konsisten. Pemenuhan nationally determined contributions atau NDC Indonesia sudah berada pada jalur yang benar. Pada saat banyak negara masih terus mengalami kebakaran hutan yang hebat, kebakaran hutan di Indonesia justru berkurang 82 persen.

“Deforestasi mengalami angka terendah dalam 20 tahun. Rehabilitasi mangrove akan mencapai 600.000 hektare dalam 3 tahun” , kata Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi juga membahas mengenai isu kesehatan, termasuk rencana dunia membahas Pandemic Treaty. Dalam pembahasan mengenai isu kesehatan, Indonesia menyampaikan kekhawatiran terhadap diskriminasi terhadap beberapa jenis vaksin yang dilakukan oleh Uni Eropa.

Secara singkat, Presiden juga mendorong agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA dapat segera diselesaikan. Terlebih, perundingan terkait hal tersebut sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun.

“Saya sangat berharap perundingan Indonesia-EU CEPA dapat kita selesaikan. Perundingan ini sudah memakan lebih dari lima tahun. Dengan karakter produk yang saling melengkapi, saya yakin CEPA ini akan membawa manfaat besar bagi kita,” ujar Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

 

Berita Terkait

Alasan Mengejutkan di Balik Serangan Iran ke Israel, Ini Tanggapan Dosen Unair
Bantuan Kemanusiaan RI untuk Sudan Tiba di Port Sudan
Gempa M7,5 Guncang Taiwan, 9 Orang Dikabarkan Tewas
Pemerintah Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan Palestina dan Sudan
Gempa Berkekuatan M7,5 Guncang Taiwan
Bus Peziarah Tejun ke Jurang di Afsel, 45 Penumpang Tewas 1 Anak Selamat
Wow Keren! Bandara Juanda Jadi Bandara Terbaik se-Asia Pasific
Relawan Inggris Raya Gelar Konsolidasi Dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 07:15 WIB

Alasan Mengejutkan di Balik Serangan Iran ke Israel, Ini Tanggapan Dosen Unair

Kamis, 4 April 2024 - 17:19 WIB

Bantuan Kemanusiaan RI untuk Sudan Tiba di Port Sudan

Rabu, 3 April 2024 - 22:17 WIB

Gempa M7,5 Guncang Taiwan, 9 Orang Dikabarkan Tewas

Rabu, 3 April 2024 - 13:21 WIB

Pemerintah Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan Palestina dan Sudan

Rabu, 3 April 2024 - 10:53 WIB

Gempa Berkekuatan M7,5 Guncang Taiwan

Sabtu, 30 Maret 2024 - 18:07 WIB

Bus Peziarah Tejun ke Jurang di Afsel, 45 Penumpang Tewas 1 Anak Selamat

Selasa, 19 Maret 2024 - 07:48 WIB

Wow Keren! Bandara Juanda Jadi Bandara Terbaik se-Asia Pasific

Rabu, 31 Januari 2024 - 07:13 WIB

Relawan Inggris Raya Gelar Konsolidasi Dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

KANAL TERKINI

KANAL JABAR

Dampak Guncangan Gempa M6,2 Garut

Minggu, 28 Apr 2024 - 10:47 WIB

KANAL JABAR

Gempa Mag6.5 Guncang Garut

Minggu, 28 Apr 2024 - 00:34 WIB