Didukung Destinasi Wisata Desa, Pariwisata Magetan Kembali Bangkit

MAGETAN, KANALINDONESIA.COM: Kondisi pariwisata pada masa pandemi lalu memberikan tantangan tersendiri. Dalam pembangunan kepariwisataan berkelanjutan dan budaya lestari. Seperti halnya wisata di Magetan, pandemi Covid-19 memberikan dampak luar biasa di segala bidang. Seperti saat harus menutup tempat wisata ketika masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ) di level 4 dan 3. Serta mendengar keluhan dari para seniman, karena hampir tidak ada yang menggunakan jasa mereka.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, Joko Trihono dalam paparan refleksi akhir tahun mengungkapkan, pihaknya tidak bisa berdiam diri. Dinas yang dipimpinnya, tetap harus bergerak. Tujuannya, agar ekonomi masyarakat yang menggantungkan diri pada usaha wisata dan usaha seni budaya tetap berjalan.
“Kita tidak dapat berpangku tangan menghadapi keadaan ini. Walaupun pandemi, berbagai terobosan harus dilakukan demi keberlangsungan pengembangan pariwisata dan budaya,” ujar Joko Trihono, Jumat,(24/12/2021) lalu.
Langkah yang dilakukan diantaranya dengan tetap memberikan pendampingan kepada destinasi wisata dan desa wisata. Kerjasama dengan berbagai pihak serta mengikuti serta memfasilitasi berbagai even. Hasilnya baru-baru ini Kabupaten Magetan mendapatkan beberapa penghargaan di bidang pariwisata. Seperti penghargaan kepada Desa Randugede, Kecamatan Plaosan yang meraih kategori unggulan dalam lomba video profil desa wisata Jawa Timur 2021. Kemudian, desa wisata Genilangit, desa wisata Randugede, desa wisata Simbatan dan Wisata Plered Agung (Desa Mrahu) sebagai Desa Wisata binaan Kemenparenkraf RI. Penghargaan atas raihan sebagai nominator Anugrah Desa Wisata Indonesia diterima oleh Desa Wisata Genilangit dan Desa Wisata Simbatan.
“Kunci keberlanjutan pariwisata akan dapat selalu terjaga apabila didukung oleh budaya yang kuat di masyarakat,” tambah Joko Trihono.
Sementara di bidang budaya, telah dilakukan promosi budaya dan pariwisata yang bertajuk Gelar Seni Budaya Daerah yang dilangsungkan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada bulan Juli lalu. Serta keikutsertaan Kabupaten Magetan dalam Festival Budaya Agraris di Malang baru-baru ini. Sedangkan untuk kegiatan lokal, Disparbud Magetan juga acap kali memberikan kesempatan tampil kesenian tari, elekton, wayang orang, ledhug, tongling, wayang kulit, wayang orang dan ketoprak. Walaupun disuguhkan secara online melalui live streaming.
Selain itu, dengan bersinergi dengan instansi terkait juga menampung semangat luar biasa dari komunitas komunitas yang bergerak di bidang pariwisata, seni budaya maupun ekonomi kreatif untuk menggelar berbagai even. Seperti kegiatan sport tourism, pameran tosan aji (keris), tanaman hias maupun kontes koi, Haul Gubernur Suryo maupun Festival Soerjo 2021, terang Joko Trihono.
Dilanjutkannya lagi, Disparbud Magetan juga telah melakukan inventarisasi obyek diduga cagar budaya. Dengan turun langsung melakukan pendataan dan dokumentasi bersama berbagai komunitas penggiat sejarah. Untuk kesenian juga telah dilakukan kajian pengembangan tarian Jalak Lawu. Selain itu juga telah diterbitkan Kartu Induk Kesenian (KIK) kepada 46 grup seni,481 seniman, dan 70 pelaku seni.
Disparbud Magetan juga ikut serta dalam promosi wisata melalui Jatim Virtual Exhibition 2021 yang menampilkan potensi wisata secara elektronik. Ini dapat diakses melalui Virtual.Jatim.Travel.
Lebih dari itu, dengan memanfaatkan seting daerah wisata Magetan, beberapa stasiun TV nasional juga melakukan pengambilan gambar program acara wisata mereka di Kabupaten Magetan.
“Tahun ini memang terasa berat, namun kita harus tetap semangat, tetap bergerak dengan memanfaatkan segala potensi yang ada demi kemajuan pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten Magetan,” tegasnya.
Kita semua berharap, semoga tahun 2022 mendatang akan lebih baik dari tahun ini, pungkas Joko Trihono.
(Arif, kanalindonesia.com)