Puluhan Orang Tertipu Penyalur TKI di Jombang, Tak Jadi Berangkat Luar Negeri Lalu lapor Polisi

- Editor

Selasa, 3 Januari 2023 - 20:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tampak Taufiqi, salah satu korban saat menunjukkan visa palsu di kantor PWI Jombang.

Tampak Taufiqi, salah satu korban saat menunjukkan visa palsu di kantor PWI Jombang.

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Tindak pindana penipuan, kembali terjadi di wilayah hukum Kabupaten Jombang. Puluhan orang jadi korban yang tertipu oleh Ismu Asih, penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jombang.

Sedikitnya sudah terdapat 28 orang yang diketahui, jadi korban iming-imingnya pelaku yang merupakan warga Desa Jatiduwur, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang tersebut. Kini kasusnya sudah dilaporkan korban ke pihak kepolisian di Mapolres Jombang.

Kepada awak media, Muchamad Taufiki (27) yang merupakan salah satu korban dan masih merupakan tetangganya pelaku sendiri menceritakan, hal itu berawal dari ia yang sedang membutuhkan pekerjaan dan ingin berkerja di luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pertamanya saya bertemu dengan cucunya Bu Ismu, di situ saya tanya soal lowongan ke luar negeri. Sama cucunya itu, saya disuruh langsung tanya ke Bu Ismu saja. Pada tanggal 2 bulan Juni 2022, saya menemuinya dan dikasih tahu kalau ada lowongan di Polandia, Serbia, dan Australia,” ujar Taufiki saat ditemui di kantor PWI Jombang pada Selasa (3/1/2023) siang.

Tak lama dalam perbincangan itu, Ismu dikatakan langsung menyarankan untuk memilih bekerja di Australia. Di situ dikatakan bahwa, ia akan disalurkan ke salah satu perusahaan perkebunan.

Di perkebunan itu disebutkan, akan digaji besar tiap bulan, yakni sekitar Rp 50 hingga 60 jutaan. Lantas tawaran itu menarik nafsu Taufiki untuk segera bekerja di perusahaan tersebut. Dari situ, ia menyetujui untuk menjadi TKI di Australia melalui perusahaan penyalur TKI yang dikelola pelaku.

“Saya bayar 20 juta awal itu buat ngurusin visa, setelah itu nunggu sekitar sebulan kalau visanya turun baru pelunasan. Setelah nunggu satu bulan lebih satu minggu baru dimintai melunasi 45 juta rupiah jadi totalnya 65 juta,” paparnya.

Usai mendapati visa dari pelaku, Taufiqi dan puluhan calon tenaga kerja tak kunjung diberangkatkan ke Australia. Hal itu membuat ia dan keluarganya curiga.

“Visanya di cek sama keluarga saya, dan hasilnya visa palsu,” katanya.

Para korban, kini telah melaporkan kejadian ini ke Mapolres Jombang. Mereka berharap uang mereka bisa dikembalikan, lantaran uang itu mayoritas adalah hasil tabungan hingga hasil berhutang di bank. Selain itu, para korban juga berharap pelakunya bisa segera ditangkap.

“Ya ini kemarin sudah laporan, hari ini dipanggil untuk pemeriksaan. Ya kita berharap dia diproses hukum supaya tidak ada korban lagi,” jelasnya.

Selain Taufiqi, rupanya ada 29 orang lainnya yang juga menjadi korban penipuan penyalur TKI ke Australia yang dikelola Ismu Asih. Masing-masing sudah menyetorkan sejumlah Rp 65 juta.

“Awalnya yang terdaftar 32 orang. Tapi ada beberapa orang yang gugur pada proses itu karena masalah biaya. Terus sampai proses yang berlangsung tinggal 29 orang. Kalau ditaksir kerugian sekitar Rp 1,3 miliar,” tandasnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengaku sudah menerima laporan para korban. Saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.

“Terkait dengan kasus yang sedang viral di media sosial terkait dugaan penipuan calon tenaga kerja Indonesia di wilayah Kabupaten Jombang. Kami benarkan laporan itu ada di Polres Jombang, sedang kami tindak lanjuti,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Giadi mengatakan, ada 3 korban yang sudah melapor. Saat ini, ketiga korban tengah dimintai keterangan oleh petugas Satreskrim Polres Jombang.

“Kita masih koordinasikan kepada saksi untuk pemanggilan hari ini. Kemudian kita koordinasikan dengan Polsek Mojowarno sebagai bahan tambahan untuk kita gelar perkara,” imbuh AKP Giadi memungkasi. (Fa’iz_kanalindonesia.com)

Berita Terkait

Polres Semarang Sidak Kecurangan Takaran SPBU di Kabupaten Semarang
Diduga Sakit, Seorang Pria Asal Banyumas di Temukan Tewas di Kamar Kos
Jelang Berbuka, Polres Semarang Bagikan Ratusan Takjil
Dipertahankan Ponorogo Antisipasi Masuknya Penyakit Anthrax
Dalmas Polres Semarang Lakukan Patroli Lokasi Keramaian di Bulan Ramadhan
Satlantas Polres Semarang Lakukan Sosialisasi Keselamatan Berkendara
Seorang Pria Paruh Baya Tewas Usai Bantu Tetangga Nguras Sumur
Lulusan USM Diminta Ciptakan Lapangan Pekerjaan

Berita Terkait

Sabtu, 30 Maret 2024 - 00:52 WIB

Polres Semarang Sidak Kecurangan Takaran SPBU di Kabupaten Semarang

Jumat, 29 Maret 2024 - 05:49 WIB

Diduga Sakit, Seorang Pria Asal Banyumas di Temukan Tewas di Kamar Kos

Jumat, 29 Maret 2024 - 02:48 WIB

Jelang Berbuka, Polres Semarang Bagikan Ratusan Takjil

Senin, 25 Maret 2024 - 18:21 WIB

Dipertahankan Ponorogo Antisipasi Masuknya Penyakit Anthrax

Jumat, 22 Maret 2024 - 05:20 WIB

Dalmas Polres Semarang Lakukan Patroli Lokasi Keramaian di Bulan Ramadhan

Kamis, 14 Maret 2024 - 04:43 WIB

Satlantas Polres Semarang Lakukan Sosialisasi Keselamatan Berkendara

Selasa, 12 Maret 2024 - 04:26 WIB

Seorang Pria Paruh Baya Tewas Usai Bantu Tetangga Nguras Sumur

Jumat, 8 Maret 2024 - 02:14 WIB

Lulusan USM Diminta Ciptakan Lapangan Pekerjaan

KANAL TERKINI

KANAL JABAR

Dampak Guncangan Gempa M6,2 Garut

Minggu, 28 Apr 2024 - 10:47 WIB

KANAL JABAR

Gempa Mag6.5 Guncang Garut

Minggu, 28 Apr 2024 - 00:34 WIB