Aksi Saling Dorong Dengan Pihak Keamanan Warnai Demontrasi Penutupan Masjid Usman Bin Affan Pamekasan

Kapolres Pamekasan, AKBP Satria Permana saat berupaya meredakan aksi saling dorong massa demonstran dengan personil anggotanya di depan pintu gerbang Yayasan Masjid Wahabi, Rabu siang (25/01/2023).

PAMEKASAN,KANALINDONESIA.COM

Aksi demontrasi ribuan massa Ahlussunnah Wal Jama’ah atau Aswaja untuk menutup aktivitas di Yayasan Masjid Wahabi di Dusun Kemuning, Desa Nyalabuh Laok, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pada rabu siang 25 Januari 2023, diwarnai aksi saling dorong dengan pihak petugas keamanan Mapolres Pamekasan.

Keributan itu terjadi, lantaran para demonstran itu berusaha menerobos masuk pintu gerbang Yayasan Masjid Wahabi, yang diblokade oleh pihak keamanan Mapolres Pamekasan.

Aksi saling dorongpun sesat kemudian mereda, setelah korlap aksi demonstran meninta para angotanya untuk mundur dan tidak melakukan aksi yang anarkis.

Dalam aksinya itu, ribuan demonstran massa Ahlussunnah Wal Jamaah Pamekasan tersebut menuntut agar dipertemukan dengan Ustadz Yasir Hasana, selaku Khotib yang video khutbah jum’atnya viral diberbagai medsos dengan menyebut hakekat perayaan Maulidirrosul itu bid’ah serta juga diduga telah memfitnah pendiri NU.

Para demonstran juga menuntut, agar yayasan masjid wahabi itu ditutup dan segala aktivitasnya dihentikan seterusnya di bumi gerbang salam Kabupaten Pamekasan.

“Kami hanya menuntut tiga hal, yakni pertemukan kami dengan khotib Ustadz Yasir Hasanah yang berkhutbah dan Ismail takmir masjidnya serta menutup permanen yayasan masjid wahabi serta menghentikan segala aktivitasnya di kabupaten pamelasan karena telah meresahkan masyarakat.” Kata Ahmad, Korlap Aksi Demo Ahlussunnah Wal Jamaah Pamekasan, Rabu (25/01/2023).

Aksi geram ribuan massa Ahlussunnah Wal Jamaah atau Aswaja untuk menutup aktivitas di Yayasan Masjid Wahabi itu dilakukan, lantaran viralnya video ceramah khotbat sholat jum’at seorang imam di Yayasan Masjid Wahabi itu yang menyebut “Peringati Maulid Nabi Muhammad SAw itu Bidah” dianggap telah meresahkan masyarakat.

Aksi demonstrasi yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut berakhir, setelah sejumlah perwakilan dari pihaknya melakukan komitment bersama dengan Kapolres Pamekasan, Dandim 0826 Pamekasan, Camat Kota Pamekasan, dan Kades Nyalabuh Daya untuk menyegel permanen Yayasan Masjid Wahabi serta menghentikan segala bentuk aktivitasnya.

Kendati demikian, ribuan massa demonstran ini berjanji akan melakukan gelombang aksi yang sama dengan massa lebih besar jika setelah penyegelan ditemui ada aktivitas dari pihak yayasan masjid wahabi tersebut.(Rom/Nang/Red).