Warga Desa Kedungbendo Minta Kejelasan Kelanjutan Pembangunan Jembatan Gantung

ARSO 20 Jun 2023 KANAL JATIM
Warga Desa Kedungbendo Minta Kejelasan Kelanjutan Pembangunan Jembatan Gantung

PACITAN, KANALINDONESIA.COM:  Warga desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari, kabupaten Pacitan, berharap Pemerintah Daerah membangun jembatan permanen yang dapat dilalui Roda 2 untuk meningkatkan perekonomian. Karena sejak 3 tahun terakhir mereka hanya mengandalkan jembatan sesek yang terbuat dari anyaman bambu dengan kondisi memprihatinkan.

Saat dimintai konfirmasi Subakir ( 66 ) sebagai ketua Kelompok Masyarakat ( POKMAS ) Desa Kedungbendo mengatakan, jembatan gantung yang permanen itu sudah rusak dan sudah hampir 3 tahun lebih ini tidak dibangun lagi. Padahal jembatan Di Desa Kedungbendo ini merupakan akses utama warga dari tiga Dusun, yakni ” Dusun Jati, Dusun Banyuanget, Dusun Ngasem untuk menjual hasil buminya dan akses anak sekolah.

” Dengan rusaknya Jembatan permanen itu, saat ini warga berusaha membuat jembatan sesek darurat yang terbuat dari anyaman bambu secara swadaya. Yang lebih memprihatinkan lagi, jika musim penghujan dan air memenuhi sungai Grindullu warga 3 Dusun harus memutar sejauh 3 Kilometer untuk bisa sampai di jalan raya,” kata Subakir.

Yang lebih ngeri lagi, setiap 2 bulan sekali warga kerja bakti membenahi jembatan sesek dan menganyam bambu agar roda 2 dan warga yang lewat tidak terjadi hal hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Masih menurut Subakir, karena keberadaan jembatan dapat mempersingkat jarak warga untuk sampai ke jalan raya. Jembatan permanen, menjadi impian warga Desa Kedungbendo untuk meningkatkan perekonomian di 3 Dusun dan berbagai aktifitas termasuk pendidikan dan kesehatan.

“Sudah beberapa kali kami mengusulkan ke pihak Pemerintah Desa dan di lanjutkan ke pemerintah Daerah kabupaten Pacitan, namun sampai saat ini hampir 3 tahun tak kunjung ada perbaikan. Untuk itu, dalam waktu dekat kami selaku Pokmas bersama tokoh masyarakat Kedungbendo akan bersilahturahmi untuk mengajukan permohonan Hearing bersama DPRD Kabupaten Pacitan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dalam Hearing nanti kami akan menanyakan kejelasan dan tindak lanjut terkait proyek pembangunan Jembatan Gantung Desa Kedungbendo yang bersumber dari Dana APBN 2018. Dan harapan kami warga Desa Kedungbendo segera dibangun serta dapat dianggarkan pada APBD Perubahan Kabupaten Pacitan TA 2023 ini,” pungkas Subari.

Sementara itu, Sugianto ( 42 ) Kepala Desa Kedungbendo menyampaikan, terkait Jembatan Gantung yang rusak itu sudah rusak sejak 3 tahun ini. Sebelumnya sudah dibangun dan untuk akses lintas perekonomian dan anak sekolah serta akses

” namun Usai kejadian tahun 2017 lalu terkena bencana banjir Jembatan itu sempat rusak dan oleh pihak Pemerintah sudah di adakan pengerjaan pembetulan. Tapi selang 1 tahun kemudian terjadi kerusakan pada Jembatan ” terjadi kemiringan karena ada keretakan di ujung talud jembatan ” lalu saya usulkan lagi dan dikerjakan lagi, namun 3 bulan kemudian rusak lagi hingga 3 kali dikerjakan. Sampai saat ini Jembatan itu belum ada kejelasan kelanjutan pembangunannya lagi ,” jelas Kades, pada Selasa (20/06/2023).

Selama ini, Sugianto menambahkan, ia sering menanyakan terkait kelanjutan pembangunan Jembatan Kedungbendo tersebut. Bahkan dalam rapat Musrenbang selalu saya sampaikan, agar secepatnya pembangunan Jembatan dikerjakan, karena di seberang sungai ada 3 Dusun dan ratusan Warga.

” kasihan warga jika musim penghujan harus memutar melewati tepi sungai untuk menjangkau jembatan yang diperkirakan sejauh 3 kilometer ” bahkan saya sendiri juga rumahnya diseberang sungai Grindullu, jika akan kekantor Balai Desa pun harus memutar sejauh 3 Kilometer disaat musim penghujan,” keluh Kades. ( LC )