SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Masyarakat Mojokerto dan Surabaya, kini memiliki alternatif transportasi umum yang lebih menjanjikan dan nyaman. Ini setelah Bus TransJatim resmi beroperasi melayani rute Surabaya Mojokerto dan sebaliknya. TransJatim ini menjadi kelanjutan dari TransJatim sebelumnya yang melayani Sidoarjo Gersik yang disebut koridor I, dan Surabaya Mojokerto koridor II. Sama seperti TransJatim Koridor I, rute Surabaya Mojokerto ini juga menggunakan jenis Bus yang sama dengan fasiltas AC dan tarif yang sangat terjangkau.
Komisi D DPRD Jatim melalui Ketua Komisinya dr Agung Mulyono berharap Dioperasikannya Bus TransJatim Koridor II ini mampu membantu mobilitas masyarakat dan mengurangi angka kemacetan.
Ditemui usai peresmian Bus Trans Jatim koridor II di terminal Kertajaya, Mojokerto pada Minggu (20/8/2023) dr Agung mengatakan yang paling utama adalah keamanan dan kenyamanan penumpang.
“Semoga Bus Trans Jatim yang baru diresmikan ini sukses, bermanfaat bagi mobilisasi masyarakat, aman dan nyaman bagi yang menggunakannya,” katanya.
Bus Trans Jatim Koridor II memiliki 22 unit armada. Dari jumlah itu, ada dua cadangan yang akan dioperasikan jika nanti bus utama mengalami kendala dan butuh perbaikan.
Peresmian Bus Trans Jatim ini dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, dan Bupati Sidoarjo yang di wakili oleh Sekda Kabupaten Sidoarjo.
Anggota DPRD Jatim dari Fraksi Demokrat itu menegaskan akan terus melakukan pengawasan, agar kinerja Trans Jatim maksimal dan masyarakat bisa merasa nyaman.
Hal itu dirasa sangat penting, karena jika pelayanan yang diberikan maksimal, maka masyarakat akan terus menggunakan armada tersebut.
Politisi Demokrat Jatim ini menegaskan akan mengevaluasi secara berkala, untuk mengetahui animo masyarakat dan standart pelayanan yang dilakukan oleh armada yang ada di lapangan.
“Kita akan rapat berkala untuk melakukan monev dan evaluasi, bagus lanjut dan tidak bagus tidak lanjut,” tambah anggota DPRD Jatim dari Dapil Situbondo-Banyuwangi-Bondowoso itu.
Alumnus Fakultas Kedokteran Unair Surabaya itu mengapresiasi pelayanan Bus Trans Jatim koridor I di wilayah Sidoarjo, Surabaya dan Gresik yang cukup diminati dan membantu transportasi masyarakat.
Keberadaan Trans Jatim di tiga wilayah itu memang sangat dibutuhkan, karena mobilisasi masyarakat cukup tinggi.
“Kalau koridor I cukup sukses, saya kira masyarakat perlu mencoba ada waktu gratis pada tanggal 20-27 saat pengoperasian Bus Trans Jatim koridor II,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Jatim Nyono berharap, dioperasikannya Trans Jatim bisa membantu ongkos transportasi bagi masyarakat yang melewati koridor tersebut.
“Diharapkan akan memberikan keringanan atas transport masyarakat Jawa Timur terutama di koridor yang dilewati. Jadi masyarakat yang biasanya naik sepeda motor cukup menitipkan sepeda bayar Rp 5 ribu dan tidur di bus,” katanya.
Nyono optimis bahwa keberadaan Bus Trans Jatim koridor II akan membantu membangkitkan ekonomi di wilayah Mojokerto. Kemacetan lalu-lintas pun bisa berkurang, karena kendaraan pribadi yang melalui jalur tersebut bisa ditekan.
“Keberadaan Bus Trans Jatim nanti juga akan menumbuhkan kebangkitan ekonomi baru dan terminal ini jadi ramai, halte halte akan penuh dengan penitipan sepeda motor. Dan secara tidak langsung kendaraan pribadi juga bisa ditekan,” tambahnya. Nang