Begini Cerita Susanto Dokter Palsu Selama 2 Tahun, Ternyata Hanya Lulusan SMA

- Editor

Selasa, 12 September 2023 - 08:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Susanto, dokter abal-abal di Occupational Health and Industrial Hygiene (OHIH), klinik K3 di wilayah kerja Pertamina EV IV Cepu menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Kasus ini berawal ketika ia melamar jadi dokter di Rumah Sakit PHC Surabaya, menggunakan ijazah Surat Tanda Registrasi (STR) dokter palsu.

Aksi itu ia lakoni Susanto sejak April 2020. Kala itu RS PHC Surabaya membuka perekrutan karyawan di bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid. Ijazah STR yang digunakan pria yang hanya lulusan SMA ini saat melamar tersebut ternyata milik dr Anggi Yurikno yang hanya mengganti fotonya saja.

Identitas ini lah yang kemudian disertakan dalam lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya. “Saya melamar via email, saya dapatkan via internet file-filenya. File yang saya ambil dari internet saya buat daftar ke PHC,” kata Susanto saat sidang dakwaan di ruang Tirta, PN Surabaya, Senin (11/9/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aksi tipu-tipu Susanto ini rupanya berhasil. Sebab ia kemudian mendapat panggilan dari PHC untuk melakukan sesi wawancara secara daring. Wawancara ini digelar pada 13 Mei 2020 bersama beberapa calon karyawan lainnya.

Baca Juga :  Jifest 2024 Digelar, Sukses Catatkan Pembukaan Ribuan Rekening Baru

Demi memastikan seperti dokter sebenarnya, Susanto lalu memalsukan foto dari satu bendel data. Di antaranya lampiran CV yang berisikan Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk, dan Sertifikat Hiperkes. Seluruh data ini diambil dari website Fullerton dan Media Sosial (Facebook).

“Saya gak ada edit ijazah, semua asli punya beliau. Tapi saya scan, saya ganti foto,” ujar Susanto.

Usai lolos lamaran, Susanto selanjutnya dipekerjakan sebagai dokter Hiperkes Fulltimer pada PHC Clinic yang ditugaskan di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu per tanggal 15 Juni 2020 sampai tanggal 31 Desember 2022.

Selama bekerja itu lah, ia mengaku mendapat upah hingga Rp 7,5 juta per bulan. Begitu juga tunjangan lain-lain dari Rumah Sakit PHC Surabaya. Namun aksi akal-akalan Susanto lambat laut terendus dan terbongkar juga.

Hal ini berawal saat pihak rumah sakit meminta berkas persyaratan lamaran pekerjaan Susanto lagi dengan tujuan untuk memperpanjang masa kontrak kerja.

Berkas-berkas itu mulai dari FC Daftar Riwayat Hidup (CV), FC Ijazah, FC STR (Surat Tanda Registrasi), FC KTP, FC Sertifikat Pelatihan, FC Hiperkes, FC ATLS, sampai FC ACLS atas nama dr Anggi Yurikno.

Baca Juga :  Panaskan Mesin, NasDem All Out Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

Merasa aksinya belum terbongkar, Susanto kemudian mengirimkan berkas tersebut begitu saja melalui chat WhatsApp. Saat itu, pihak PHC merasa ada yang janggal karena menemukan ketidaksesuaian antara hasil dengan Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan oleh Susanto dengan dr Anggi Yurikno.

“Saya cek website ada perbedaan data, terutama foto yang muncul kok berbeda. Foto yang di website dengan foto yang dilampirkan waktu verifikasi ke saya dengan anggota IDI,” ujar Ika Wati, salah satu pegawai RS PHC yang dihadirkan di persidangan.

Ika selanjutnya mengroscek keaslian sertifikat di website. Kecurigaan dan kejanggalan itu pun benar. Sebab, ditemukan bahwa dr Anggi Yurikno bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung. Temuan ini kemudian dilaporkan dan Susanto segera ditangkap polisi.

Aksi Susanto ini terhitung sudah dijalankan hampir sepertiga kontraknya atau selama 2 tahun. Sedangkan kontrak penuh yang terima dari PHC selama 7,5 tahun.

Akibat ulah Susanto, Rumah Sakit PHC Surabaya merugi hingga Rp 262 juta. Motif Susanto nekat menjadi dokter abal-abal demi memenuhi biaya hidup sehari-hari. (Ady_kanalindonesia.com)

Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com

Berita Terkait

Jifest 2024 Digelar, Sukses Catatkan Pembukaan Ribuan Rekening Baru
Panen Doa dan Dukungan di Pasar PPI Krembangan, Khofifah Optimis Menang Tebal di Surabaya
Diduga Terjatuh dari Pohon, Warga Ngrayun Ditemukan Meninggal
Semarak Hari Sumpah Pemuda, PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Selenggarakan Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih
Agus Black Hoe Ingatkan Pemprov Serius Tangani Potensi Pertanian dan Perkebunan di Jawa Timur
Pj Bupati Jombang Sebut Akan Temui Seluruh Kepala Desa untuk Tegaskan Netralitas di Pilkada
Pj Bupati Ponorogo: Layanan BPD kepada Masyarakat Ditingkatkan Melalui WiFi Aktif di Setiap RT
Hasil Survei Pilgub Jatim, Pemilih Gerindra Paling Banyak Memilih Khofifah-Emil

Berita Terkait

Selasa, 15 Oktober 2024 - 15:28 WIB

Jifest 2024 Digelar, Sukses Catatkan Pembukaan Ribuan Rekening Baru

Selasa, 15 Oktober 2024 - 15:04 WIB

Panen Doa dan Dukungan di Pasar PPI Krembangan, Khofifah Optimis Menang Tebal di Surabaya

Selasa, 15 Oktober 2024 - 14:54 WIB

Diduga Terjatuh dari Pohon, Warga Ngrayun Ditemukan Meninggal

Selasa, 15 Oktober 2024 - 14:27 WIB

Semarak Hari Sumpah Pemuda, PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Selenggarakan Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:30 WIB

Pj Bupati Jombang Sebut Akan Temui Seluruh Kepala Desa untuk Tegaskan Netralitas di Pilkada

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:29 WIB

Pj Bupati Ponorogo: Layanan BPD kepada Masyarakat Ditingkatkan Melalui WiFi Aktif di Setiap RT

Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:17 WIB

Hasil Survei Pilgub Jatim, Pemilih Gerindra Paling Banyak Memilih Khofifah-Emil

Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:13 WIB

Pemantau Pilkada Jombang: Banyak Laporan Pendamping Desa Tak Netral

KANAL TERKINI

KANAL JATIM

Jifest 2024 Digelar, Sukses Catatkan Pembukaan Ribuan Rekening Baru

Selasa, 15 Okt 2024 - 15:28 WIB

KANAL PONOROGO

Diduga Terjatuh dari Pohon, Warga Ngrayun Ditemukan Meninggal

Selasa, 15 Okt 2024 - 14:54 WIB