SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Jelang memasuki masa kampanye pemilu serentak 2024, kepengurusan DPD Partai Gerindra Jawa Timur dilakukan perombakan untuk penyesuaian sekaligus memenuhi target Partai Gerindra menang di Pemilu Legislatif dan memenangkan pasangan Prabowo – Gibran di Pemilu Presiden pada 14 Februari 2024.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim Kharisma Febriansyah membenarkan bahwa kepengurusan DPD Partai Gerindra Jatim dilakukan perombakan supaya bisa lebih fokus memenuhi target DPP khususnya dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2024 mendatang.
“Memang ada penyegaran di tubuh DPD Partai Gerindra Jatim. Gus Fawait diberikan tugas lebih besar dalam pemenangan pemilu 2024 sehingga posisinya sebagai bendahara DPD digantikan sementara oleh Bahtiar Reza Alvisa,” kata Kharisma saat dikonfirmasi Jumat (3/11/2023).
Selain Gus Fawait, lanjut Kharisma, posisi ketua bidang Organisasi Kepengurusan dan Kader (OKK) DPD Partai Gerindra Jatim yang sebelumnya dijabat Abdul Halim untuk sementara akan digantikan oleh Muhammad Hidayat.
“Mas Halim biar bisa fokus untuk pemenangan di wilayah Madura maka ketua OKK untuk sementara dipegang Mas Hidayat,” terang Kharisma.
Diantara pertimbangan menunjuk Gus Fawait sebagai panglima atau Ketua Tim Pemenangan Partai Gerindra Jatim, lanjut Kharisma adalah karena beliau sudah terbukti pada Pileg 2019 lalu memiliki dukungan suara terbanyak dari masyarakat di Dapil Lumajang -Jember dibanding anggota DPRD Jatim yang lain.
“Surat Keputuaan penyegaran struktur kepengurusan DPD Partai Gerindra Jatim itu tertanggal 30 Oktober 2023. Nomornya saya lupa dan gak punya salinannya soalnya,” tambah Kharisma.
Sebagaimana diketahui bersama, Partai Gerindra bersama parpol parpol lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres 2024 telah mendaftarkan pasangan calon Presiden Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke KPU.
Bahkan pasangan ini menargetkan biaa menang satu putaran kendali pesaingnya adalah paaangan Anies-Muhaimin dan pasangan Ganjar-Mahfud. Otomatis pasangan Prabowo-Gibran harus bisa minimal mendapatkan suara 50 persen plus 1.
Tak ayal, seluruh mesin partai dan relawan digerakkan semaksimal mungkin untuk mewujudkan target kemenangan teraebut. Termasuk melakukan perombakan struktur kepengurusan Partai Gerindra di berbagai tingkatan supaya mesin partai bisa bekerja optimal. Nang
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com