PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Sebagai aplikasi perpesanan yang paling banyak digunakan di seluruh penjuru dunia, Whatsapp memiliki kedudukan sebagai aplikasi yang sangat penting untuk kita menjaga komunikasi dengan sesama. Namun polaritas ini justru menjadi hal yang menarik bagi para penipu yang berusaha untuk memanfaatkan pengguna demi keuntungan pribadi. Tak sedikit kasus yang sudah terjadi belakangan ini, tak hanya memanipulasi orang, tetapi juga meretas perangkat korban untuk melancarkan tindak kejahatan. Berikut ini adalah lima modus penipuan di Whatsapp yang wajib diketahui oleh setiap pengguna agar tetap waspada dan selamat dari tipu muslihat scammer.
- Pesan Darurat dari Keluarga atau Teman
Salah satu modus penipuan yang paling marak terjadi adalah pesan darurat yang kelihatannya berasal dari keluarga atau teman. Pengguna akan menerima pesan dari orang yang tidak dikenal yang mengaku sebagai keluarga dekat maupun teman korban yang sedang dalam keadaan darurat. Penipu ini biasanya akan meminta uang dengan alasan untuk kebutuhan mendesak atau darurat. Bahkan tak jarang penipu seperti ini menggunakan teknologi deepfake untuk membuat audio maupun video palsu untuk meyakinkan korbannya. Untuk menghindari modus ini, selalu konfirmasikan terlebih dahulu identitas sebelum melakukan transfer uang. Hubungi mereka dengan nomor kontak atau media lain yang dirasa benar.
- Kode QR
Modus penipuan yang lain adalah dengan menggunakan kode QR. Penipu akan mengirimkan kode QR kepada korban dan memintanya untuk memindai kode tersebut dengan berbagai alasan seperti telah memenangkan undian, mendapatkan donasi dan masih banyak alasan yang lain. Pengguna Whatsapp harus berhati-hati dengan kode QR yang berasal dari sumber yang tak dikenal, karena bisa jadi kode QR tersebut akan mengareahkan ke tautan atau URL phising yang berbahaya. Selalu verifiaksi sumber sebelum memindai kode QR dan hindari kode QR yang mencurigakan.
- Penipuan Perwakilan Organisasi
Modus lain yang sering terjadi pada pengguna Whatsapp adalah dengan pesan yang mengatasnamakan organisasi ataupun perwakilan bank yang menawarkan pembukaan rekening baru atau pengajuan kartu kredit. Penipu biasanya berpura-pura menjadi perwakilan perusahaan resmi lalu menawarkan berbagai keuntungan kepada korban. Pastikan untuk tidak membagikan informasi pribadi anda, terutama kode OTP depada siapapun. Verifikasi kebenaran dengan menghubungi perusahaan terkait melalui saluran sistem.
- Hadiah Manipulatif
Penipuan jenis ini melibatkan penawaran hadiah besar seperti perangkat elektronik, peralatan rumah tangga, atau barang berharga lainnya. Penipu biasanya meminta pengguna untuk mengklik tautan untuk mengklaim hadiah tersebut. Namun, tautan ini sering kali berisi malware atau URL yang mengarahkan pengguna ke situs phishing. Jangan pernah sesekali mengklik tautan dari pesan yang tidak dikenal yang menawarkan hadiah besar. Selalu waspada terhadap penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
- Penipuan Donasi
Penipuan donasi memanfaatkan kebaikan hati pengguna dengan meminta sumbangan untuk tujuan baik. Penipu ini akan mengarahkan pengguna ke situs web phishing yang tampak seperti situs resmi bank atau organisasi Hindari pesan yang meminta donasi dari sumber yang tidak dikenal dan jangan pernah mengklik tautan dalam pesan tersebut. Pastikan untuk menyumbang hanya melalui saluran resmi yang terpercaya. Ini adalah beberapa penipuan WhatsApp yang paling umum dan perlu diketahui oleh pengguna. Dengan meningkatnya kasus penipuan digital, penting bagi setiap pengguna untuk tetap waspada dan selalu memverifikasi kebenaran pesan yang diterima. Dengan begitu, pengguna dapat menikmati kemudahan berkomunikasi melalui WhatsApp tanpa khawatir menjadi korban penipuan.
Luk-A.
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com