MADIUN, KANALINDONESIA.COM: Usaha Rangginang di Madiun yang dirintis sejak tahun 2005 terus mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 2010, usaha ini mulai merambah pasar yang lebih luas, terutama melalui platform online, dan hingga saat ini terus mempertahankan eksistensinya meskipun menghadapi kenaikan harga bahan baku.
Sejak awal berdiri, usaha rangginang ini dimulai dengan cara konvensional, menjual produk dari toko ke toko. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, usaha ini mulai memanfaatkan pasar online untuk memperluas jangkauan penjualannya.
“Kami sekarang lebih banyak menjual melalui online, tetapi masih tetap melayani pelanggan lama yang ada di pasar dan beberapa rumah langganan,” ujar Shobiatul Muthoharoh pemilik usaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, setiap bungkus rangginang dijual dengan harga Rp11.000,-. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh meningkatnya harga ketan di pasaran. Meskipun demikian, permintaan tetap stabil berkat loyalitas pelanggan dan kemudahan akses yang diberikan melalui kurir yang berkeliling ke toko-toko untuk mengantarkan pesanan.
Selain pasar online, usaha ini juga terus beroperasi di pasar tradisional dan mengembangkan layanan pengantaran yang semakin memudahkan pelanggan mendapatkan produk tanpa harus datang langsung ke toko. Perluasan jangkauan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha dalam mempertahankan dan meningkatkan omset di tengah persaingan pasar yang ketat.
Dengan perjalanan panjang sejak tahun 2005 dan berkembang pesat sejak 2010, usaha ketan ini berhasil mempertahankan eksistensinya di Madiun.
Penggunaan pasar online dan sistem kurir keliling menjadi salah satu strategi penting dalam menghadapi tantangan kenaikan harga bahan baku dan tetap menjaga kepuasan pelanggan. Usaha ini membuktikan bahwa adaptasi dan inovasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam industri makanan. (Rif’atul Mawadah)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com