Usaha Rangginang di Madiun Berkembang Pesat Sejak 2010

- Editor

Kamis, 26 September 2024 - 17:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MADIUN, KANALINDONESIA.COM: Usaha Rangginang di Madiun yang dirintis sejak tahun 2005 terus mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 2010, usaha ini mulai merambah pasar yang lebih luas, terutama melalui platform online, dan hingga saat ini terus mempertahankan eksistensinya meskipun menghadapi kenaikan harga bahan baku.

Sejak awal berdiri, usaha rangginang ini dimulai dengan cara konvensional, menjual produk dari toko ke toko. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, usaha ini mulai memanfaatkan pasar online untuk memperluas jangkauan penjualannya.

“Kami sekarang lebih banyak menjual melalui online, tetapi masih tetap melayani pelanggan lama yang ada di pasar dan beberapa rumah langganan,” ujar Shobiatul Muthoharoh pemilik usaha.

Saat ini, setiap bungkus rangginang dijual dengan harga Rp11.000,-. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh meningkatnya harga ketan di pasaran. Meskipun demikian, permintaan tetap stabil berkat loyalitas pelanggan dan kemudahan akses yang diberikan melalui kurir yang berkeliling ke toko-toko untuk mengantarkan pesanan.

Selain pasar online, usaha ini juga terus beroperasi di pasar tradisional dan mengembangkan layanan pengantaran yang semakin memudahkan pelanggan mendapatkan produk tanpa harus datang langsung ke toko. Perluasan jangkauan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha dalam mempertahankan dan meningkatkan omset di tengah persaingan pasar yang ketat.

Baca Juga :  PT KAI Daop 7 Hadirkan Rangkaian Baru KA Brantas dengan Kereta Ekonomi New Generation

Dengan perjalanan panjang sejak tahun 2005 dan berkembang pesat sejak 2010, usaha ketan ini berhasil mempertahankan eksistensinya di Madiun.

Penggunaan pasar online dan sistem kurir keliling menjadi salah satu strategi penting dalam menghadapi tantangan kenaikan harga bahan baku dan tetap menjaga kepuasan pelanggan. Usaha ini membuktikan bahwa adaptasi dan inovasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam industri makanan. (Rif’atul Mawadah)

Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com

Berita Terkait

PT KAI Daop 7 Hadirkan Rangkaian Baru KA Brantas dengan Kereta Ekonomi New Generation
Varian Rasa Unik, Corndog Mozarella Jadi Primadona Baru di Pasar Singgahan
Semarak Hari Sumpah Pemuda, PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Selenggarakan Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih
Remaja Asal Madiun Sukses Menjadi Pembisnis di Usia Muda dengan Beternak Kambing
Mahasiswa Buka Usaha Ceker Dower, Tawarkan Kelezatan Pedas yang Menggoda
Keunikan Menu Sambel Bakar di Ponorogo dengan Rasa yang Menggugah Selera
Klangenan Catering, UMKM Kuliner yang Kian Populer
Lomba Futsal SD/ MI Oleh SMPIT PPTQ Insan Madani Geger Madiun

Berita Terkait

Rabu, 16 Oktober 2024 - 09:48 WIB

PT KAI Daop 7 Hadirkan Rangkaian Baru KA Brantas dengan Kereta Ekonomi New Generation

Selasa, 15 Oktober 2024 - 21:03 WIB

Varian Rasa Unik, Corndog Mozarella Jadi Primadona Baru di Pasar Singgahan

Selasa, 15 Oktober 2024 - 14:27 WIB

Semarak Hari Sumpah Pemuda, PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Selenggarakan Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih

Senin, 14 Oktober 2024 - 11:18 WIB

Remaja Asal Madiun Sukses Menjadi Pembisnis di Usia Muda dengan Beternak Kambing

Jumat, 11 Oktober 2024 - 06:17 WIB

Mahasiswa Buka Usaha Ceker Dower, Tawarkan Kelezatan Pedas yang Menggoda

Jumat, 11 Oktober 2024 - 06:12 WIB

Keunikan Menu Sambel Bakar di Ponorogo dengan Rasa yang Menggugah Selera

Kamis, 10 Oktober 2024 - 18:29 WIB

Klangenan Catering, UMKM Kuliner yang Kian Populer

Kamis, 10 Oktober 2024 - 13:33 WIB

Lomba Futsal SD/ MI Oleh SMPIT PPTQ Insan Madani Geger Madiun

KANAL TERKINI