PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Ponorogo selama lebih dari 2 jam mengakibatkan bencana tanah longsor menutupi ruas jalan alternatif di Dusun Sekodok, Desa Ngebel.
Akibatnya, arus lalu lintas terputus total karena material longsoran berupa tanah dan pohon manggis menutupi seluruh badan jalan yang memiliki panjang lebih dari 5 km.
Aan Prasetyo, kepala dusun Sekodok mengatakan durasi hujan yang mengguyur wilayahnya lebih dari 3 jam. Dia membenarkan warga masyarakat sekitar yang biasa melewati jalur tersebut harus memutar cukup jauh.
“Dampaknya masyarakat ga bisa lewat, harus muter jalan sejauh 3-7 kilometer. Kemarin hujan lebat mulai jam 6 sore hingga 8 malam,”ucapnya Selasa (19/11/2024).
Dia menjelaskan bahwa bencana alam tersebut mengancam satu rumah warga yang berada persis di samping lokasi longsoran berada. Dia mengatakan keluarga yang terancam sudah mengungsi untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.
Sementara itu, Silan warga Ngebel terpaksa harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer hanya untuk pergi ke sawah miliknya sendiri.
“Saya rumahnya Deket pasar Ngebel, saya mau ke sawah tapi jalannya terputus, akhirnya jalan kaki sejauh 1 kilometer,”katanya.
Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Ponorogo beserta Babinsa dibantu warga tengah menunggu alat berat untuk melakukan pembukaan akses jalan. Pasalnya tepat dibawah lokasi longsoran terdapat mata air yang digunakan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hadi Susanto, koordinator TRC BPBD Ponorogo mengatakan longsoran menutup akses jalur alternatif menuju wisata Ngebel.
“Ada beberapa lokasi kejadian, khusus di Sekodok ini akses jalan alternatif menuju wisata Ngebel terputus. Hingga saat ini kami masih menunggu alat berat untuk proses pembukaan jalan karena tepat dibawah ini ada sumber mata air,”tutupnya. (Imam_kanalindonesia.com)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com