JOMBANG, KANALINDONESIA. COM: Intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, membuat Afvour Watudakon tak mampu menampung debit air.
Akibatnya, air yang berada di Afvour Watudakon meluber hingga merendam perkampungan warga di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben.
Kondisi ini membuat 950 jiwa terdampak banjir. Dan 79 warga diungsikan agar terhindar dari genangan air yang ketinggiannya mencapai 60 sentimeter.
Dwi Asih (50), salah satu warga Dusun setempat mengatakan kedatangan air tersebut diketahuinya secara perlahan pada Jum’at 6 Desember 2024 malam.
Dan hingga pagi harinya, pada Sabtu 7 Desember 2024, diketahui air sudah menggenang di halaman rumahnya.
Meski sempat sedikit surut, guyuran air hujan pada, Minggu 8 Desember 2024 menyebabkan Afvour Watudakon kembali meluap dan menyebabkan rumah warga terendam air.
“Sejak hujan hari Jum’at, saya taunya Sabtu pagi datangnya air ini. Memang sudah 3 Tahun terjadi seperti ini, dan kali ini yang paling parah,” kata Dwi, Senin 9 Desember 2024.
Ia menyebut debit air yang semakin tinggi, dan meluber ke rumah warga sehingga berdampak terhadap aktivitas warga setempat.
Menurutnya tidak jarang warga sekitar melakukan aktivitas akibat banjir yang memasuki kediamannya.
Selain itu, ia mengaku untuk melintas jalan tersebut juga diakui cukup sulit. Tidak jarang mengetahui kendaraan motor warga setempat, saat melintas alami mogok secara tiba-tiba.
“Sebenarnya hari ini saya ada rapat, namun izin karena kondisi rumah seperti ini,” ujar Dwi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, terlihat aktivitas warga cukup terganggu. Tidak banyak warga setempat harus melintas jalan desa setempat dengan memingkis pakaiannya, agar tak terkena air hingga basah.
Sementara itu pihaknya memastikan bahwa yang dilakukan warga saat ini yakni, antisipasi adanya banjir lanjutan kala sore atau malam hari.
Sehingga ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Jombang, segera memperbaiki penyebab dari datangnya banjir yang diketahui terjadi tak hanya sekali itu.
“Harapan saya ada bantuan dari pemerintah daerah, ini sudah banjir berulang kali. Mudah mudahan dari Dinas PUPR setelah menurunkan alat berat tadi air segera surut,” tuturnya.
Selain itu, ia menyebut bahwa warga telah menerima bantuan berupa air bersih dan makanan. “Air bersih sudah ada bantuan tadi malam sekitar pukul 01.00 WIB, tadi makan pagi sudah ada,” katanya.
Sementara itu, pelaksana harian (Plh) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jombang Wiku Birawa Felipe Dias Quintas, membenarkan adanya bencana banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang tersebut.
“Ya benar, Langkah yang sudah kita lakukan persiapkan posko darurat sekaligus perlengkapannya, harappnya bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat terdampak,” ujar Wiku.
Lebih lanjut ia mengatakan ada puluhan warga mengungsi akibat bencana alam banjir ini, diketahui kedalam air mencapai 50 cm hingga 60 cm, oleh karena itu, pihaknya memastikan bahwa masyarakat tetap aman dan sehat.
“Dusun Beluk ada 600 jiwa terdampak, 55 orang mengungsi di gedung sekolah dan gedung TPQ ada dirumah warga. di posko kedondong Belimbing ada 350 jiwa 24 jiwa mengungsi di gedung TPQ dan rumah Keluarga dalam kondisi aman dan sehat,” tutur Wiku.(Elo)
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com