Banjir Kian Meluas Hingga ke 4 Kecamatan di Jombang

- Editor

Selasa, 10 Desember 2024 - 15:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi banjir di wilayah Kesamben.

Kondisi banjir di wilayah Kesamben.

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Selain di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, banjir yang diakibatkan intensitas curah hujan tinggi, kini kian meluas hingga berdampak pada 4 Kecamatan lain yang ada di kota santri.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Jombang, genangan air masih terjadi di Kecamatan Peterongan, Kecamatan Jogoroto, Kecamatan Diwek, dan Kecamatan Jombang kota.

Pelaksana harian (Plh) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jombang, Wiku Birawa Felipe Dias Quintas, menjelaskan, perkembangan kejadian banjir luapan air sungai akibat curah hujan yang cukup tinggi, pada harus Senin hingga Selasa kian meluas.

“Ada 4 Kecamatan yang saat ini terdampak luapan air sungai akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Jombang,” kata Wiku, Selasa 10 Desember 2024.

Seperti di Kecamatan Peterongan, ada 3 Dusun dari 2 Desa yang terdapat genangan air. Tinggi genangan air juga beragam.

“Di Kecamatan Peterongan, ada 3 lokasi yakni Dusun Wonokerto, Desa Peterongan, dengan ketinggian air kira-kira 50 sentimeter, dan tren air mengalami kenaikan,” ujarnya.

“Di Dusun Rejoso, Desa Peterongan, ketinggian air mencapai 40 sentimeter, dimana genangan air stabil. Kemudian di Dusun Budug, Desa Tugusumberjo, ketinggian air mencapai 30 sentimeter, kondisi air berangsur surut,” tuturnya.

Selanjutnya, genangan air juga terjadi di Kecamatan Jogoroto, tepatnya di Dusun Sawahan, Desa Sambirejo. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter, dan air kondisinya stabil.

“Kemudian air juga menggenangi Dusun Corogo, dan Dusun Gerih, Desa Janti. Ketinggian air mencapai 30 sentimeter, dan air berangsur surut,” katanya.

Lebih lanjut Wiku menjelaskan di Kecamatan Diwekz terdapat 5 Dusun yang terendam air di Desa Keras.

“Genangan terjadi di Dusun Mejono, Bundel, Kawur, Cikar, dan Dusun Keras. Ketinggian air rata-rata 20 sentimeter, tren air mengalami penurunan dan yang paling tinggi ada di Dusun Keras, dimana ketinggian air mencapai 60 sentimeter, dan tren air mengalami kenaikan,” ujarnya.

Tak hanya di pinggiran, Jombang. Genangan air juga terjadi di 5 Dusun yang ada di 2 Desa di Kecamatan Jombang. Yakni Desa Sengon dan Desa Pulo Lor.

“Di Dusun Sengon, Desa Sengon ketinggian air mencapai 50 sentimeter, dan tren air mengalami kenaikan. Sedangkan genangan air juga terjadi di Dusun Tawangsari, Kalimalang, Pulo Wetan, Pulo Kulon, Desa Pulo Lor. Dimana ketinggian air mencapai 50 sentimeter dan tren air mengalami kenaikan,” tuturnya.

Ia pun menjelaskan bahwa luapan air sungai yang terjadi di Dusun Wonokerto, Desa Peterongan, diakibatkan tanggul sungai yang terkikis dan akhirnya tanggul jebol.

“Tanggul yang terkikis membuat air meluber ke pemukiman warga, sehingga pagi ini warga dan petugas berusaha memperbaiki tanggul sungai yang terkikis,” katanya.

Ia pun mengaku bahwa warga terdampak luapan air sungai juga sudah dilakukan evakuasi. “Sudah dievakuasi warga terdampak banjir luapan sungai di Dusun Wonokerto Peterongan,” ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa saat ini, tim dari BPBD Kabupaten Jombang maupun relawan sedang melakukan inventarisasi kebutuhan warga terdampak banjir.

“Kebutuhan yang mendesak warga di Dusun Keras, yakni air bersih. Sedangkan di Dusun Sengon, Desa Sengon kebutuhan yang paling mendesak yakni penguatan tanggul darurat, dan pembersihan sampah pada pintu air reco kenongo,” tuturnya.

Ia pun menyebut bahwa ada sejumlah warga di Dusun Wonokerto, Desa Peterongan yang diungsikan akibat luapan air sungai.

“Di Dusun Wonokerto, total ada 36 orang yang diungsikan, 5 orang lansia, 2 orang sakit stroke, dan 3 balita dibawah usia 5 bulan,” kata Wiku.(Elok)

Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com

Berita Terkait

Sosialisasi Pengadaan Gabah dan Beras 2025, Sumrambah Sebut KTNA Jatim Siap Wujudkan Swasembada Pangan
Tingkatkan Pelayanan, Desa Pulolor Jombang Bagikan PTSL Warga
Mitra Agen Laku Pandai di Jombang, Buka Lapangan Kerja dan Permudah Akses Perbankan
Parah, Proyek JITUT di Desa Pulolor Jombang Diduga Mangkrak dan Bermasalah
Harga Cabai Makin ‘Pedas’, Ketua KTNA Jatim: Seharusnya Ada Solusi dan Inovasi dari Pemerintah!
Harga Cabai di Jombang Makin ‘Pedas’, Warga Beralih Beli Cabai Rusak
Di Jombang, Khofifah: TPD Nanti Bersinergi dengan Program Pemprov Jatim
Syukuran dan Doa Bersama Tim Pemenangan Jombang, Khofifah Pastikan Konsolidasi Berlanjut untuk Bersama Membangun Jatim

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 19:48 WIB

Sosialisasi Pengadaan Gabah dan Beras 2025, Sumrambah Sebut KTNA Jatim Siap Wujudkan Swasembada Pangan

Senin, 20 Januari 2025 - 16:16 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Desa Pulolor Jombang Bagikan PTSL Warga

Minggu, 19 Januari 2025 - 09:12 WIB

Mitra Agen Laku Pandai di Jombang, Buka Lapangan Kerja dan Permudah Akses Perbankan

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:30 WIB

Parah, Proyek JITUT di Desa Pulolor Jombang Diduga Mangkrak dan Bermasalah

Sabtu, 4 Januari 2025 - 11:09 WIB

Harga Cabai Makin ‘Pedas’, Ketua KTNA Jatim: Seharusnya Ada Solusi dan Inovasi dari Pemerintah!

Sabtu, 4 Januari 2025 - 10:33 WIB

Harga Cabai di Jombang Makin ‘Pedas’, Warga Beralih Beli Cabai Rusak

Sabtu, 28 Desember 2024 - 17:11 WIB

Di Jombang, Khofifah: TPD Nanti Bersinergi dengan Program Pemprov Jatim

Sabtu, 28 Desember 2024 - 16:43 WIB

Syukuran dan Doa Bersama Tim Pemenangan Jombang, Khofifah Pastikan Konsolidasi Berlanjut untuk Bersama Membangun Jatim

KANAL TERKINI

KANAL BOLA

Hadapi Persib Bandung, Jadi Misi Terberat Bagi Pelatih Arema FC

Kamis, 23 Jan 2025 - 18:05 WIB

KANAL MADIUN

Seluruh KA Keberangkatan Daop 7 Madiun, Berangkat Tepat Waktu

Kamis, 23 Jan 2025 - 15:13 WIB