Viral Anggaran Rp 100 Juta untuk Kartu Ucapan Idulfitri, Pemkab Cirebon Beri Klarifikasi

FREDY 18 Mar 2025 KANAL CIREBON
Viral Anggaran Rp 100 Juta untuk Kartu Ucapan Idulfitri, Pemkab Cirebon Beri Klarifikasi

CIREBON, KANALINDONESIA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon memberikan klarifikasi terkait polemik anggaran kartu ucapan Idulfitri yang viral di media sosial. Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon, Sunanto, menegaskan bahwa anggaran tersebut bukan hanya untuk kartu ucapan Idulfitri, melainkan mencakup berbagai kebutuhan administrasi selama satu tahun.

Isu ini mencuat setelah seorang warganet mengunggah keluhan di grup Komunitas Orang Cirebon (KOCI), menyoroti besarnya anggaran yang tercantum dalam laman lpse.cirebonkab.go.id, yakni Rp 102.987.350. Unggahan tersebut langsung menuai respons beragam dari masyarakat.

Pemkab Cirebon: Anggaran untuk Berbagai Keperluan Administrasi

Menanggapi kritik tersebut, Sunanto mengajak masyarakat untuk memahami konteks penggunaan anggaran sebelum menyimpulkan sesuatu.

“Kami tidak anti kritik, tapi sebaiknya pelajari dulu secara keseluruhan. Tanya dulu, jangan langsung diviralkan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa anggaran tersebut tidak hanya dialokasikan untuk kartu ucapan Idulfitri, tetapi juga mencakup pencetakan undangan resmi untuk Hari Jadi Kabupaten Cirebon, rapat-rapat penting, serta berbagai acara lainnya.

“Kenapa disebut kartu ucapan Idulfitri? Itu hanya istilah administrasi agar lebih mudah dalam pencatatan. Faktanya, kartu ucapan Idulfitri yang dicetak hanya sekitar 50 lembar,” jelasnya.

Sunanto juga menekankan bahwa sistem pengadaan ini justru dilakukan untuk efisiensi. Dengan satu kali pengadaan dalam setahun, biaya administrasi lebih terkendali dibandingkan jika setiap kebutuhan dicetak secara terpisah.

“Yang penting, kami pastikan anggaran ini digunakan secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan administrasi daerah,” tegasnya.

Warganet Pertanyakan Efisiensi Anggaran

Di sisi lain, kritik dari warganet tetap mengalir. Salah satu pengguna media sosial mempertanyakan keputusan Pemkab Cirebon yang dianggap tidak selaras dengan ajakan pemerintah pusat untuk melakukan penghematan anggaran.

“Lurr… pribe iki lur, jare presiden kon hemat anggaran, barang pemda kab Cirebon pemborosan anggaran, duit dibuang-buang lur,” tulisnya dalam dialek Cirebon.

Ia juga menyayangkan masih digunakannya kartu ucapan cetak di era digital seperti sekarang, terlebih dengan anggaran yang cukup besar.

“Gawe kartu ucapan selamat Idulfitri jeh sampe Rp 100 juta. Jaman wis canggih jeh ya masih ana kartu ucapan bae. Tinggal ngucap nang ning WA bae kuh,” imbuhnya.

Selain itu, dalam akun tersebut juga menyinggung kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit, sementara anggaran dari pajak rakyat digunakan untuk hal yang dinilainya tidak prioritas.

“Masalahe mekaya lagi kengelan lur, duit pajak rakyat dinggo kang ora-ora,” tambahnya.

Ia juga mengunggah tangkapan layar laman lpse.cirebonkab.go.id yang menampilkan informasi proyek tersebut, termasuk nama perusahaan pemenang lelang, yakni Rahayu Sejahtera Jaya Bersama.

Polemik ini pun terus menjadi perbincangan hangat di media sosial. Masyarakat berharap transparansi lebih lanjut dari Pemkab Cirebon terkait penggunaan anggaran, terutama untuk kegiatan yang dinilai kurang mendesak.