Oleh : M. MUFTY MUBAROK
Penulis adalah Ketua Dewan Pakar DPP LPKAN Indonesia
Peluang Besar Wajah Baru
Sindir menyindir antar petinggi negara pecah dimana mana ditambah, saling serang antar ketum parpol tak henti hentinya ambyar. Bertebaran Lembaga survey politik dan relawan bak jamur di musim hujan di mana mana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Intinya menunculkan tiga besar nama capres 2024 yaitu Ganjar Pranowo (GP), Anies Baswedan (AB), Prabowo Subianto (PS). GP dan AB adalah wajah baru, yang masih terus akan naik elektabilitasnya karena popularitas masih belum maksimal sementara wajah lama PS elektabiltas dan popularitasnya sudah maksimal.
Dua wajah baru GP dan AB sudah diumumkan, AB sudah dideklarasikan oleh Partai NasDem besutan Surya Paloh dan GP dideklarasikan oleh PSI yang tidak lolos parlemen dan sementara PS sudah dideklarasikan partainya sendiri Gerindra.
Sementara wajah lama adalah (PS) adalah yang sudah 3 kali maju di bursa presiden. Tiga capres ini belum memenuhi persayaratan karena belum mendapatkan 115 kursi DPR atau 20 persen Presidential Threshold.
AB perlu 2 partai lagi kemungkinan PD dan PKS, sementara GP mesih perlu 3 partai lagi kemungkinan PDIP sendiri dan atau KIB (Golkar, PAN dan PPP) dan Prabowo juga perlu satu partai misalnya PKB sedangkan PDIP akan bermain cantik di last minute karena PDIP bisa mencalonkan sendiri. PDIP tampaknya akan mecalonkan kader sendiri atau dari luar. Tapi semua partai masih tetap cair karena yang kekal adalah kepentingan dan jatah jatah kabinet nantinya.
Bursa Cawapres lebih seru lagi karena banyak wajah wajah baru: Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Sandiaga, Mahfud MD, AHY, Erick Thohir, Ridwan Kamil, Khofifah, Cak Imin, Zulhas, dan lain-lain. Memang dalam praktek partai politik tidak berbanding lurus dengan kandidat capres yang diusung.