PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Sejumlah tambang galian C di wilayah Jenangan dan Ngebel menghentikan operasinya lantaran akses jalan truk untuk mengangkut hasil tambang diblokir warga di wilayah Jenangan, Ponorogo, Senin (07/11/2022).

“Pemblokiran jalan tepatnya di titik pertigaan Jenangan tersebut dilakukan warga dengan memasang portal bertuliskan “Tambang Tutup”. Dijaga oleh sekitar 25 orang pemuda setempat, semua kendaraan truk pengangkut pasir dilarang masuk namun untuk kendaraan umum  masih  diperbolehkan. Aksi tersebut merupakan bentuk protes warga karena terjadi kerusakan infrastruktur jalan yang cukup parah akibat mobilitas truk pengangkut pasir.  Sebab, dalam 1 hari diperkirakan ada 500 kali aktifitas dump truk yang melintas di jalan tersebut paska jalan Mlilir-Kemiri dilakukan penutupan karena ada perbaikan.

H. Yaskin, warga Desa Jenangan menyampaikan, masyarakat marah karena dump truk pengangkut pasir ini menang sendiri. Satu ruas jalan setiap hari berentengan dipenuhi dump truk, sedangkan kendaraan lain seperti tak punya ruang. Yaskin mengaku menjadi salah satu korban kecelakaan karena ditabrak oleh dump truk.

“Jadi sejak hari ini kita tutup, kita minta pemilik tambang dan juga para sopir memperbaiki akses jalan yang rusak ini. Jangan hanya mikir perut sediri aja dan sakpenaknya sendiri tanpa kontribusi melihat kerusakan jalan. Jika, tidak segera ada perhatian ya kita tutup terus jalan ini ,“ucapnya.

Berdasarkan pantauan kanalindonesia.com dari lokasi penutupan hingga sejumlah titik lokasi tambang di Ngebel tidak nampak lagi dump truk pengangkut hasil tambang, kalaupun ada hanya satu dua truk melintas dari arah timur yang dimungkinkan mengangkut pasir dari pencucian.

Kanalindonesia.com mendatangi sejumlah lokasi tambang untuk konfirmasi, namun tak menemukan satu orangpun pekerja maupun pengelola tambang.

Dari keterangan warga, penutupan jalan dilakukan sejak pukul 5.30 WIB, puluhan dump truk balik kanan.(KI-01)