PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Dua makam di komplek pemakaman Batoro Kathong, Setono, Kecamatan Jenangan yang telah dirusak oleh orang tak dikenal menyisakan tanda tanya besar bagi sebagian orang.

Pasalnya, di makam tersebut berbaring Raden Tumenggung Surabrata yang merupakan Adipati Ponorogo ke X dan cucunya yang bernama Raden Ayu Rantam Sari.

Pengrusakan makam bersejarah tersebut turut menyita perhatian Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan memerintahkan dinas terkait untuk bergerak cepat mencari solusi atas peristiwa tersebut.

“Kami sudah perintahkan Dinas terkait untuk turun tangan agar pengrusakan situs makam ini tidak terulang lagi, entah bagaimana nanti bisa rembug bersama,”ucapnya Selasa (6/8/2024).

Dia bermimpi bahwa para pemimpin Ponorogo yang sudah wafat mempunyai komplek makam tersendiri yang khusus diperuntukan untuk para Bupati.

Bahkan, Kang Giri rupanya telah menjalin komunikasi dengan keluarga Bupati Markum. Dia menyampaikan keinginanya untuk membuatkan komplek makam khusus untuk para bupati.

“Mimpi besar kami untuk mengumpulkan para pemimpin Ponorogo yang sudah wafat agar terkumpul dalam 1 lokasi, bahkan kami juga sudah menyampaikan hal ini kepada keluarga pak Markum,”lanjutnya.

Dia menganalogikan dengan komplek makam para raja Jogja yang terkumpul dalam 1 lokasi. Pun, dia berharap hal itu bisa terealisasi di Ponorogo.

Lebih jauh, rencana tersebut dalam pernyataanya sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi para pemimpin Ponorogo dan mempermudah para peziarah.

“Ya nanti jika tanahnya ada mungkin kami akan pindahkan makam-makam tersebut agar terkumpul dalam 1 tempat, tentu sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengabdian para mantan bupati yang telah wafat. Juga memudahkan para peziarah,”pungkasnya. (Imam_kanalindonesia.com)

ikuti saluran kanalindonesia.com di WhatsApp

 https://whatsapp.com/channel/0029VaFXtYW7YSd7bUQIBI1n