JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Di tengah gemerlapnya matahari siang yang menyorot lembut ke bumi Jombang, Trisya Suherman, Ketua Umum Moeldoko Center, melangkah penuh antusias memasuki Kabupaten yang dikenal dengan sebutan Kota Santri ini pada Sabtu (14/09/2024). Kehadirannya tidak hanya menyemarakkan peluncuran batik eksklusif, tetapi juga merayakan keunikan Festival Jambu Gondangmanis yang menawan.

Di awal kunjungannya, Trisya menyempatkan diri untuk mengunjungi Masjid Moeldoko di Desa Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo. Masjid megah ini tak hanya berdiri sebagai pusat ibadah, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas sosial yang bermanfaat, mulai dari gedung serbaguna, TK Dharma Wanita, TPA/TPQ, hingga panti asuhan dan madrasah diniyah Dr. Moeldoko. Tak kalah penting, ada juga rumah toko yang menjajakan oleh-oleh khas Jombang, melengkapi pesona sosial dari masjid tersebut.

Setelah itu, Trisya melanjutkan perjalanan ke Desa Gondangmanis, yang menjadi pusat acara yang dinanti-nanti. Setibanya di lokasi, Trisya disambut dengan hangat oleh sejumlah pejabat dan panitia acara setempat. Dengan penuh penghormatan, ia dikenakan kalung simbolik dan disuguhkan dengan batik khas yang memuat motif Masjid Moeldoko dan jambu Gondangmanis. Melihat batik yang penuh makna tersebut, wajah Trisya berbinar penuh kebahagiaan.

“Alhamdulillah, saya sangat senang bisa berada di acara ini dan melihat batik yang menggambarkan keindahan jambu Gondangmanis serta Masjid Moeldoko,” ungkap Trisya dalam sambutannya, dengan nada penuh syukur.

Keberadaan batik tersebut bukan hanya sebuah peluncuran, melainkan juga momen berharga saat Trisya melihat anak-anak mengenakan batik yang baru diluncurkan. Dengan mata yang berkaca-kaca, ia menyanjung karya seni tersebut dan menyampaikan apresiasi mendalam.

“Saya sangat menghargai karya-karya ini. Batik ini akan menjadi seragam resmi sekolah-sekolah dasar di Bandarkedungmulyo. Terima kasih dan saya merasa bangga,” kata Trisya, penuh rasa terharu.

Acara tersebut berlanjut dengan lomba “Rujak Seribu Cobek,” sebuah tradisi tahunan yang merayakan hasil panen melimpah warga. Festival jambu Gondangmanis ini dimeriahkan oleh ratusan ibu rumah tangga yang berkompetisi dengan semangat dalam membuat rujak. Trisya dengan penuh semangat memantau setiap lapak, menyapa para peserta, dan menyaksikan keahlian mereka dalam mengolah buah-buahan nusantara.

“Wah, mantap Bu, semangat kalian luar biasa. Rujaknya pasti enak, apalagi dengan buah khas Gondangmanis yang manisnya sudah terkenal,” sapa Trisya kepada para peserta.

Tak hanya itu, Trisya juga dengan tulus melayani permintaan peserta untuk berswafoto, menunjukkan kepedulian dan dukungannya terhadap potensi lokal. Ia berharap, acara ini dapat mendorong perkembangan UMKM dan kreativitas anak muda setempat, serta memperkenalkan potensi desa Gondangmanis kepada dunia yang lebih luas.

“Harapan saya adalah agar semua karya anak muda dan UMKM terus berkembang dan semakin dikenal. Acara seperti ini sangat bermanfaat dan semoga sukses terus di masa depan,” tandas Trisya.

Sugiati Ningsih, panitia lomba, mengungkapkan kebanggaan atas antusiasme warga yang meningkat tahun ini, dengan peserta melebihi 200 ibu rumah tangga. Acara ini bukan hanya tentang lomba rujak, tetapi juga tentang kebersamaan dan kreativitas, di mana setiap peserta mengenakan pakaian unik untuk menambah keceriaan.

“Penilaiannya meliputi cita rasa, kreativitas, tema, dan kekompakan. Tahun ini lebih meriah dibandingkan tahun lalu,” jelas Sugiati.

Salah satu peserta, Nur Halimah, menyatakan kebahagiaannya mengikuti lomba ini dan membagikan resep khusus rujaknya yang memadukan berbagai buah dengan rasa manis dan sedikit asam.

“Harapannya, acara ini bisa lebih meriah tahun depan,” pungkasnya.(Faiz)