Refleksi Dua Tahun Pemerintahan Kang Bupati Sugiri Sancoko dan Wabup Bunda Lisdyarita

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Pasangan Bupati Sugiri Sancoko dan Wabup Lisdyarita (Rilis) genap berusia 2 tahun pada tanggal 26 Februari 2023 dalam memimpin Kabupaten Ponorogo.
Peringatan 2 tahun dan refleksi pemerintahan Rilis tersebut dirayakan dengan acara yang sangat sederhana ditandai dengan pemotongan tumpeng di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Senin(27/02/2023) malam.
Terlihat Kang Bupati Sugiri dan Bunda Rita masih mengenakan pakaian dinas karena agenda yang cukup padat dari pagi hingga malam. Bahkan ketika acara akan mulai Kang Giri baru datang dari kunjunganya untuk melihat langsung kondisi bencana tanah bergerak dan longsor di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo.
Perjalanan yang cukup berat harus dilaluinya, dikarenakan diawal pemerintahanya dihadapkan pada masa pandemi covid 19 yang semua dalam kondisi keterbatasan. Tak hanya itu, untuk memulainyapun dihadapkan pada refocusing anggaran yang harus dialihkan dalam penanganan covid 19.
Sadar semua dalam keterbatasan, Kang Sugiri Sancoko dan Bunda Lisdyarita dengan semangat kerakyatan dan kegotongroyongan harus memeras otak berusaha keras untuk merealisasikan mimpi-mimpi besarnya demi masyarakat Ponorogo.
Meski baru berjalan 2 tahun dan baru keluar dari masa pandemi covid 19, tercatat tidak sedikit capaian pembangunan dan deretan panjang torehan prestasi yang telah mereka persembahkan untuk masyarakat Ponorogo.
Cita-cita dan harapan untuk membuat Ponorogo menjadi kabupaten yang hebat diimplementasikan dalam program kerja Nawa Dharma Nyata untuk menuju Ponorogo Hebat. Hebat sendiri merupakan akronim dari kata harmonis, elok, bergas, amanah dan takwa.
Mimpi-mimpi besar Kang Giri dan Bunda Rita yaitu mewujudkan pertanian yang hebat, pendidikan yang hebat, kesehatan yang hebat, perempuan yang hebat, seni budaya dan pariwisata yang hebat, pemuda dan olah raga yang hebat, RT yang hebat, UMKM yang hebat dan pemerintah yang amanah.
Berikut deretan capaian dan prestasi pemerintahan Kang Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Bunda Lisdyarita selama dua tahun masa jabatan:
Sektor Pembangunan Manusia
Jelas terlihat bagaimana pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat menunjukkan trend positif. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan Indeks Pembangunan Manusia(IPM) dari angka 71,06 di tahun 2021 menjadi 71,87 di tahun 2022.
Di saat bersamaan angka kemiskinan menurun dari 10,26 % di tahun 2021 menjadi 9,32% di tahun 2022; indeks gini (ketimpangan pendapatan) menurun dari 0,369 menjadi 0,336; serta prevalensi stunting dari 20% di tahun 2021 menjadi 14,2% di tahun 2022.
Sektor Ekonomi
Capaian bidang ekonomi yaitu dengan pertanian menjadi tumpuan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ponorogo juga menunjukkan perkembangan positif. Pembangunan sumur dalam, saluran irigasi, kontrak payung petani dengan badan usaha, dan program-program lainnya membuat nilai tukar petani (NTP) mengalami kenaikan dari 116,53 menjadi 116,65 pada 2022.
“Ada keberhasilan yang bisa diukur dengan angka, mulai dari IPM, angka kemiskinan, indeks gini, stunting, dan NTP semua menunjukkan perbaikan,” ucap Kang Giri.
Sektor Pariwisata dan Kebudayaan
Capaian keberhasilan bidang pariwisata dan kebudayaan menjadi tumpuan untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat disentuh dengan program-program andalan.
Water fountain yang dibangun di Telaga Ngebel terbukti meningkatkan kunjungan wisatawan secara signifikan.
Pembangunan monument Reog dan museum peradaban yang dibangun di wilayah Kecamatan Sampung, saat ini sudah dimulai menjadi strategi menciptakan wisata pemikat kedua sekaligus konservasi budaya dan sejarah Ponorogo.
“Wisata Ngebel saat ini sangat ramai dengan hadirnya water fountain. Monumen Reog dan Museum Peradaban tahun ini akan mulai dibangun,” terangnya.
Selain itu, upaya Pemkab Ponorogo mendaftarkan Reog Ponorogo masuk daftar Warisan Budaya tak Benda (WBtB) UNESCO dan Kabupaten Ponorogo masuk jaringan kota kreatif UNESCO terus dilakukan.
Dua upaya yang tidak hanya mengangkat martabat kebudayaan Ponorogo, namun juga bisa berdampak positif bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Di saat bersamaan, kabar baik datang dari Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang masuk kalender Kharisma Event Nusantara 2022.
Untuk kedua kalinya di tahun 2023 masuk Kembali, bahkan menjadi event terbaik kedua KEN 2023.
“Festival Reog baru pertama kali masuk KEN 2022 sudah menjadi yang terbaik ke-2,” ucapnya.
Sektor Infrastruktur
Pembangunan dan perbaikan jalan menjadi fokus perhatian Pemkab setiap penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). Beban berat kerusakan jalan sedikit terurai dengan telah diperbaikinya 51 titik jalan pada tahun 2022. 35 persen sisa jalan rusak, ditargetkan akan tuntas pada pembangunan di tahun 2023 dan 2024.
“Tadi sudah dijelaskan Pak Jamus pembangunan jalan pada 2021 dan 2022. PR kita yang 34 sampai 35 persen jalan rusak akan kita kerjakan 2023 dan 2024,” jelasnya.
Tidak hanya membangun jalan, tak kalah pentingnya, wajah kota Ponorogo semakin cantik dengan program face off segi empat emas. Jl. HOS Cokroaminoto pada 2021 serta Jl. Jendral Sudirman dan Urip Sumoharjo di tahun 2022 selesai dipercantik. Dimana saat ini menjadi jujukan masyarakat Ponorogo untuk menikmati keindahan kota pada waktu malam. Ekonomi bergerak dan masyarakat mendapatkan ruang berkumpul baru di tengah kota.
Prestasi dan Penghargaan
Selain capaian diatas, berbagai penghargaan juga diraih Pemkab Ponorogo pada 2022. Mulai dari Kabupaten Layak Anak kategori Madya, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 10 kali berturut-turut, Kabupaten Sehat, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award, dan lain sebagainya.
Pun demikian, Kang Giri dan Bunda Rita tak lepas-lepasnya tetap mengharap dukungan dan doa dari semua pihak, utamanya dari masyarakat Ponorogo, karena amanah yang diembanya dengan mimpi besarnya tersebut tak akan tercapai apabila tidak mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Ponorogo.(Adv)